kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani sebut Indonesia punya potensi besar di bidang ini


Rabu, 11 November 2020 / 15:43 WIB
Sri Mulyani sebut Indonesia punya potensi besar di bidang ini
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani, keynote speaker Kongres II AMSI, 22 Agustus 2020.


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Keuangan mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam bidang digital ekonomi. Sehingga, potensi tersebut harus didukung infrastruktur seperti akses internet yang memadai.

Sri Mulyani menjelaskan, menurut survei World Economic Forum, potensi ekonomi digital di Indonesia bisa terwujud apabila dapat memperbaiki empat isu, yakni infrastruktur, termasuk Information and Communication Technology (ICT), Sumber Daya Alam atau Kapasitas untuk mengadopsi ICT, institusi dan regulasi.

“Dalam situasi yang berbeda di tahun ini, namun dalam APBN 2021 kita telah alokasikan Rp 413 triliun untuk infrastruktur serta untuk ICT sebesar Rp 30 triliun,” jelas Sri Mulyani dalam diskusi daring Indonesia Fintech Summit 2020, Rabu (11/11).

Sri Mulyani mengatakan, anggaran yang dialokasikan tersebut untuk membangun based transmission station (BTS) di lebih dari 5.000 desa. Dimana yang diketahui masih ada 12.000 desa yang belum terkoneksi dengan ICT.

Baca Juga: Nasabah Maybank yang kehilangan dana Rp 20 M minta bantuan BI hingga OJK

Adapun pemerintah juga akan membangun internet di lebih dari 12.377 lokasi layanan publik serta membangun pusat data nasional untuk mengupdate data-data masyarakat yang akan menerima bantuan sosial dari pemerintah.

“Pemerintah juga akan melakukan digitalisasi di sektor pendidikan,” kata Sri Mulyani.

Menkeu lebih lanjut mengatakan, dampak pandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat untuk secara langsung berpindah ke digital.

Dengan demikian, Sri Mulyani menghimbau bahwa digital infrastruktur tentu perlu diperbaiki termasuk fiber optic, BTS, dan satelite agar dapat mengcover seluruh masyarakat di Indonesia.

“Namun ini semua tidak mungkin terjadi apabila regulasinya masih ruwet. Sehingga tujuan Omnibus Law adlah untuk mempermudah tujuan kita. Dengan demikian apabila infrastruktur dibuat, SDM dibentuk, dan regulasi dipermudah maka tentu kita dapat mencapai potensi tersebut,” tutup Menkeu.

Selanjutnya: Kehilangan uang 20 miliar di Maybank, Winda Earl minta bantuan Sri Mulyani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×