Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memprediksi, apabila situasi pandemi virus Corona (Covid-19) bisa dikelola dengan baik, maka diharapkan ekonomi nasional bisa pulih dan berjalan mulai Kuartal IV di tahun ini.
"Kami berharap, kalau situasi Covid-19 bisa kita kelola terutama kepada dampak sosial, ekonomi, dan keuangannya, maka recovery akan bisa berjalan paling tidak mulai kuartal terakhir tahun ini dan akselerasinya kita lakukan di 2021," ujar Ani di dalam telekonferensi daring, Selasa (14/4).
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: skenario terburuk ekonomi kuartal II minus 2,6%
Ani menjelaskan, tekanan perekonomian nasional akan berada di titik terberat pada Kuartal-II dan Kuartal-III. Ia memproyeksi, di dalam skenario berat pada Kuartal-II pertumbuhan ekonomi akan mendekati titik 0, atau bahkan negatif.
Namun demikian, Ani berharap pada Kuartal-III pertumbuhan ekonomi sudah mulai membaik.
"Kalau ini agak lama skenarionya memang Kuartal-II dan Kuartal-III tekanannya sangat besar, yaitu pertumbuhan bisa mendekati 0 dan 1,5 atau negatif di -2%. Kami berharap recovery sudah mulai pada kuartal terakhir di tahun ini dan momentum ini akan terus diakselerasi di tahun 2021," kata Ani.
Baca Juga: Menkeu proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021 bisa capai 5,5%
Untuk pemulihan di tahun 2021, Ani menargetkan ekonomi nasional bisa tumbuh di kisaran 4,5% sampai dengan 5,5%.
Namun, proyeksi tersebut akan sangat bergantung pada situasi di kuartal kedua tahun ini dan juga tingkat kecepatan dalam penanganan Covid-19.
Baca Juga: Staf Khusus Jokowi minta maaf karena surati camat bantu perusahaannya perangi corona
"Jadi hari ini pun kalau kita buat proyeksi masih banyak catatan. Namun tadi path-nya kita berharap Kuartal-III dan kemudian akselerasinya di Kuartal-IV, terutama pemulihan sudah bisa terlihat indikasinya," kata Ani.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan ekonomi Indonesia merosot tajam terdampak penyebaran wabah virus corona. Karena itu, penanganan wabah corona harus menjadi prioritas untuk mencegah kemersotan ekonomi lebih dalam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News