Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BALI. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, vaksinasi masih menjadi game changer utama dalam progres pemulihan global.
Sayangnya, di tengah kebutuhan akan vaksinasi yang tinggi, distribusi vaksin masih mengalami kendala. Sehingga, timbul kesenjangan antara negara maju, negara berkembang, dan negara miskin.
“Di negara maju, vaksinasi sudah bisa mencapai 80% dari total populasinya. Tapi kalau di negara berkembang dan negara kurang berkembang masih tertinggal,” ujar Sri Mulyani dalam High Level Seminar G20 bertajuk Recover Togheter Recover Stronger, Kamis (9/12) di Nusa Dua, Bali.
Baca Juga: Sri Mulyani ingatkan ada masalah kompleks dalam perumusan kebijakan ekonomi makro
Tentu saja ini tak hanya membawa kesenjangan terhadap pemulihan kesehatan negara-negara di dunia, tetapi juga bisa menciptakan kesenjangan terhadap progres pemulihan ekonomi.
Untuk itu, dalam presidensi G20 Indonesia 2022, negara-negara G20 akan mendiskusikan masalah hal ini. Terutama, bagaimana dunia nantinya bisa berkooperasi dan lebih siap dalam menghadapi pandemi.
Termasuk dalam hal ini, bagaimana komitmen negara-negara di dunia untuk menuntaskan kesenjangan yang ada tak hanya dalam konteks kesehatan dan ekonomi, tetapi juga dalam konteks kemanusiaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News