Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi penerimaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) hingga akhir Februari 2022 tumbuh signifikan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, realisasi yang moncer ini didorong kinerja positif seluruh komponen penerimaannya.
Menurut catatan bendahara negara, penerimaan kepabeanan dan cukai selama dua bulan pertama tahun ini tercatat Rp 56,7 triliun atau tumbuh 59,3% yoy. Ini pun sudah mencakup 23,2% dari target yang dipatok di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.
“Penerimaan bea cukai masih tumbuh, didorong tren positif bea masuk, resiliennya performa cukai, serta kinerja meyakinkan bea keluar. Ini juga menggambarkan pemulihan ekonomi yang luar biasa,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (28/3) via video conference.
Baca Juga: Penerimaan Bea Keluar Masih Bisa Tinggi
Sri Mulyani kemudian memerinci, penerimaan bea masuk tercatat tumbuh 37,1% yoy. Ini sebagai dampak membaiknya ekonomi nasional dan terutama bersumber dari sektor perdagangan, pengolahan, dan juga pertambangan.
Sementara itu, penerimaan cukai terpantau tumbuh 53,3% yoy. Ini dipengaruhi oleh implementasi kebijakan cukai dan efektivitas pengawasan yang ditingkatkan luar biasa.
Selain itu, peningkatan penerimaan cukai juga seiring dengan relaksasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sehingga ada geliat di sektor perhotelan dan pariwisata yang bisa memberi kontribusi pada penerimaan cukai.
Kemudian, bea keluar tercatat melejit 176,8% yang dikontribusi utama oleh peningkatan harga produk kelapa sawit (CPO) dengan tarif yang terus diupdate dengan perkembangan harga CPO, juga dari peningkatan harga sekaligus volume ekspor tembaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News