kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,44   -19,08   -2.04%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani memastikan INA tak bernasib sama dengan 1MDB


Selasa, 16 Februari 2021 / 19:41 WIB
Sri Mulyani memastikan INA tak bernasib sama dengan 1MDB
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo memperkenalkan anggota Dewan Direktur Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang bernama Indonesia Investment Authority (INA) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani yang juga anggota Dewan Pengawas Indonesia Investment Authority (INA) memastikan INA tak akan bernasib sama dengan The 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Sebelumnya 1MDB merupakan Sovereign Wealth Fund (SWF) milik Malaysia. Lembaga tersebut ditetapkan terlibat dalam skandal megakorupsi senilai Rp 100 triliun.

"Presiden jelas menyampaikan beliau tidak ingin terjadi 1MDB. Sehingga beliau menyampaikan kepada kita semua, bahwa kita harus bisa membuktikan Indonesia memiliki sebuah institusi investasi yaitu SWF yang ditatakelolakan dengan baik," ujar Sri dalam konferensi pers, Selasa (16/2).

Oleh karena itu, Sri menyampaikan bahwa proses pembentukan INA telah dilakukan dengan baik. Dewas melakukan pemilihan dewan direksi dengan baik.

Baca Juga: SWF-INA resmi beroperasi, ini keuntungan bagi BUMN Karya

Sri bilang Dewas menekankan pihak yang akan memberikan profesionalitas dan reputasinya dalam mengelola INA. Sehingga akan menjaga SWF dari risiko tata kelola yang buruk.

"Kami juga melakukan penelusuran kepada seluruh nama-nama ini sehingga kita bisa yakinkan reputasi dan profesionalitas mereka adalah sangat kuat dan memadai untuk menjaga SWF secara baik," terang Sri.

Pada jajaran direksi terdapat Ridha Wirakusumah sebagai Direktur Utama, Arief Budiman Wakil Direktur Utama, Stefanus Ade Widjaja menjabat sebagai Direktur Investasi, Marita Alisjahbana sebagai Direktur risiko, dan Eddy Porwanto sebagai Direktur Keuangan.

Sebagai informasi, INA akan menjadi sumber pembiayaan baru bagi pembangunan di Indonesia. Pada modal awal INA akan mendapatkan dana Rp 75 triliun.

Selanjutnya: Pesan Sri Mulyani kepada direksi Indonesia Investment Authority (INA) yang baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×