kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sri Mulyani klaim selama pemulihan ekonomi pengangguran berkurang 670.000 orang


Selasa, 14 Desember 2021 / 11:51 WIB
Sri Mulyani klaim selama pemulihan ekonomi pengangguran berkurang 670.000 orang
ILUSTRASI. Pencari kerja melakukan wawancara secara langsung di salah satu stan perusahaan pada acara 'Jakarta Job Fair' di Ratu Plaza, Jakarta, Senin (6/12/2021). Sri Mulyani klaim selama pemulihan ekonomi pengangguran berkurang 670.000 orang.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan, selama pemulihan ekonomi berlangsung telah terjadi penurunan jumlah pengangguran di 2021 sekitar 670.000 orang.

“Ini sudah turun lagi dari kondisi puncak waktu di tengah Covid-19 tahun lalu yaitu pada bulan Agustus 2020. Penurunan 0,58% dari sisi jumlah pengangguran yang berkurang sekitar 670.000 orang,” kata Sri Mulyani dalam webinar Hadapi bersama Perubahan Iklim dan strategi Hijau, Selasa (14/12).

Untuk itu, Ia mengatakan pemulihan ekonomi harus bisa dirasakan pada level konkrit tidak hanya dari angka statistik pertumbuhan, namun harus dirasakan dalam bentuk penciptaan kesempatan kerja baru.  

Baca Juga: Hadapi tantangan perubahan iklim, Sri Mulyani akan terapkan skema pendanaan campuran

Di sisi lain, penyerapan tenaga kerja mengalami kenaikan sekitar 2,6 juta orang selama periode pemulihan ekonomi tahun 2021 ini, dan pertumbuhan angkatan kerja juga naik sebesar 1,4%.

Sementara, angka kemiskinan nasional pada Maret 2021 tercatat 10,14% atau 27,5 juta jiwa. Angka tersebut membaik dibandingkan September tahun 2020 yang mencapai 10,19 persen atau 27,6 juta jiwa.

“Penurunannya belum terlalu dalam. Oleh karena itu, Presiden dan kabinet sekarang memberikan perhatian khusus untuk kabupaten kabupaten dan daerah yang memiliki kantong kemiskinan absolut,” jelasnya Sri Mulyani.

Sehingga, pemerintah akan terus menggunakan instrumen APBN baik itu pajak seperti insentif atau pajak yang ditanggung pemerintah, maupun dari sisi instrumen belanja dalam bentuk hibah, subsidi dan dukungan belanja lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×