CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Sri Mulyani Jabarkan Fokus Penggunaan Dana PEN untuk 2022


Rabu, 19 Januari 2022 / 17:02 WIB
Sri Mulyani Jabarkan Fokus Penggunaan Dana PEN untuk 2022
ILUSTRASI. Sri Mulyani Jabarkan Fokus Penggunaan dana PEN untuk 2022


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan Rp 455,62 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tahun 2022. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa anggaran PEN tersebut akan akan dialokasikan untuk kesehatan sebanyak Rp 122,5 triliun, perlindungan sosial Rp 154,8 triliun, dan penguatan ekonomi Rp 178,3 triliun.

“Jadi Rp 455 triliun ini indikatif PEN yang sudah ada di dalam APBN kita, kita sekarang bagi menjadi tiga saja, kesehatan tetap yang besar Rp 122 triliun, kemudian perlinsos Rp 154 triliun, dan penguatan ekonomi Rp 178 triliun,” ungkapnya.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa program PEN di tahun 2022 akan diarahkan tetap dengan tema dan belajar dari tahun 2020/2021.

Baca Juga: Anggota DPR Partai Demokrat Tolak Anggaran PEN Dipakai untuk Membangun Ibu Kota Baru

Dijelaskan juga bahwa program PEN 2022 akan digunakan untuk mendukung pemulihan dan penyerapan tenaga kerja demi memitigasi dampak scarring effect dari pandemi serta menciptakan pemulihan ekonomi yang inklusif.

Sri Mulyani mengungkapkan, untuk kesehatan akan terus mengamati treatment atau perawatan dan vaksinasi. Menurutnya, vaksin perlu diselesaikan dan perawatan rumah sakit di tahun lalu masih besar akibat dari merebaknya varian delta.

“Gara-gara delta, itu jumlah belanja untuk membayar pasien bisa mencapai Rp 94 triliun. Dan ini yang akan tertagihkan di tahun 2022, ada Rp 23 triliun tagihan di tahun 2021, yang akan dibayarkan di tahun 2022,” ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (19/1).

Lalu, ia juga mengatakan untuk bantuan sosial, pihaknya akan memperkuat baseline. “Tapi kalau terjadi apa-apa kita harus punya buffer apabila terjadi kenaikan PPKM, ini salah satu yang harus kita lihat,” kata Menkeu.

Baca Juga: Cuma Dibahas Dalam Waktu 42 Hari, RUU Ibu Kota Negara Sudah Disahkan Jadi UU

Untuk koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menurutnya saat ini sudah terwadahi dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan juga berbagai pembiayaan yang sudah diberikan.

Sri Mulyani menyebut bahwa untuk PC-PEN di tahun 2022 akan meminta kementerian dan lembaga (K/L) untuk mendesain lebih awal, terutama yang eksekusinya belum optimal, agar dapat lebih dijalankan.

“Fokusnya tetap sama, pulih, tetapi terutama masyarakat paling rentan harus diberikan pemihakan lebih banyak, sehingga waktu pulih kemiskinan juga turun, juga gini koefisien turun merata, dan juga pulih sambil penciptaan kesempatan kerja baru,” ungkapnya.

Ia juga menuturkan bahwa di tahun 2022 penguatan pemulihan ekonomi harus benar-benar pragmatik.

“Kalau masih diingat di tahun 2020, saat itu memasukan ketahanan pangan, absorbsinya juga tidak banyak, makanya di penguatan pemulihan ekonomi ini kita harus benar-benar pragmatik, mana yang bisa jalan,” katanya.

Baca Juga: Realisasi Anggaran Reguler Kemenkes Tahun 2021 Mencapai 94%

Di kesempatan yang sama, mantan Managing Director World Bank ini juga membuat pernyataan bahwa terkait ibu kota negara (IKN) baru bisa dimasukan ke klaster penguatan ekonomi kalau kementeriannya siap.

“Misalnya PUPR waktu mengatakan akan memulai membuat jalannya itu, kalau memang mereka bisa execute di 2021, di 2022 ini kita bisa anggarkan Rp 178 triliun ini, itu yang bisa kita lakukan. Di 178 triliun kita akan lihat kesiapan K/Lnya, kemampuan eksekusinya, dan dampak ekonominya yang paling optimal, kemudian kita berikan prioritas untuk bisa diberikan 178,3 triliun ini,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×