kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sri Mulyani: Dana LPDP mencapai Rp 46,11 triliun


Minggu, 17 Maret 2019 / 11:07 WIB
Sri Mulyani: Dana LPDP mencapai Rp 46,11 triliun


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) menyatakan saat ini, pembiayaan untuk program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mencapai Rp 46,117 triliun. Dana ini dipelihara dalam bentuk investasi, antara lain melalui Surat Berharga Negara (SBN), deposito, dan obligasi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pihaknya tengah mengelola dana tersebut karena sebagian pengeluaran dalam bentuk mata uang asing untuk membiayai beasiswa mahasiswa yang di luar negeri.

"Sementara saat ini, hampir seluruh investasi banyak dalam bentuk rupiah. Jadi ini perlu kita pikirkan dengan sangat teliti," jelasnya dalam paparan di acara sarasehan alumni dan awardee LPDP, Jumat (15/3).

LPDP telah menyeleksi 2.225 awardee, dimana sebanyak 9.881 siswa sedang belajar, 7.108 sudah menjadi alumni dan 3.266 orang dalam proses menunggu keberangkatan. Program beasiswa LPDP sudah dikembangkan untuk memperkuat instansi di Indonesia termasuk lembaga pendidikan.

Oleh karena itu, beasiswa terdiri dari reguler, disertasi, dokter spesialis, afirmasi, unggulan, dan dosen.

"Juga cofunding, ini dalam rangka memaksimalkan hasil rupiah yang dibelanjakan di LPDP dengan menghasilkan sebanyak mungkin tenaga terdidik maupun yang melakukan penelitian, sehingga kalau mereka bisa lakukan cofunding kita juga bisa melakukan pembiayaan semua," ujar Sri Mulyani.

LPDP juga memberikan anggaran dana untuk riset inovatif produktif (Rispro). Pendanaan ini sifatnya kompetitif atau inisiatif, tujuannya meningkatkan daya saing melalui komersialisasi teknologi atau implementasi kebijakan.

Saat ini ada rispro komersial maupun rispro kebijakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×