Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta para penerima beasiswa LPDP untuk mengabdikan diri kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Baik menyumbangkan dalam bentuk pemikiran, kerja keras, maupun prestasi yang dapat mengharumkan nama bangsa.
"Jadi jangan khianati Republik Indonesia. Kalau tadi bilang terimakasih saja, itu gak cukup," jelas Sri Mulyani di kompleks gedung Kementerian Keuangan, Jumat (15/3).
Sri Mulyani menyampaikan pesannya di depan ratusan alumni maupun awardee LPDP dalam acara sarasehan yang mengusung tema Kembali Untuk Negeri. Dalam acara tersebut, dia juga mengatakan para awardee dan alumni LPDP merupakan mata rantai yang tidak terputus untuk menjaga NKRI.
Sri Mulyani juga melaporkan saat ini sudah ada t137 penerima beasiswa, dengan 35,23% merupakan beasiswa afirmatif. Termauk di dalamnya afirmasi bidik misi, beasiswa santri, beasiswa daerah tertinggal dan terluar, serta afirmasi Indonesia Timur.
"Untuk Papua sudah ada 283 awardee LPDP. Ini menggambarkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan human capital (SDM) di Indonesia termasuk dan terutama daerah timur," jelas Sri Mulyani.
Seperti diketahui, pemerintah saat ini fokus dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM), setelah pada tahun sebelumnya lebih fokus pada pembangunan infrastruktur. Komitmen ini terlihat dari postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang menganggarkan 20% dananya digunakan untuk pendidikan.
Pemerintah telah mengalokasikan dana riset untuk pertama kalinya dalam APBN 2019 sebesar Rp 990 miliar. Dana tersebut merupakan dana abadi yang masuk dalam pos anggaran pendidikan melalui pengeluaran pembiayaan, bersama dengan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN).
Selain itu, pemerintah juga membentuk dana abadi untuk riset dan penelitian. Dalam Nota Keuangan 2018 dan APBN 2019, dana abadi riset dijelaskan sebagai bagian dari 20% dana pendidikan. Dana abadi ini diharapkan dapat menjadi pijakan dalam menggerakan penelitian di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News