kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sri Mulyani: Butuh Waktu Hampir Seabad untuk Menutup Ketidaksetaraan Gender


Rabu, 22 Desember 2021 / 14:02 WIB
Sri Mulyani: Butuh Waktu Hampir Seabad untuk Menutup Ketidaksetaraan Gender
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah peringatan hari Ibu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyayangkan hingga saat ini masih ada ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan. 

Mengutip riset dari OECD, Sri Mulyani mengatakan ketidaksetaraan tersebut bisa berupa tidak setaranya gaji atau upah dan bahkan dalam hal kesempatan yang ditawarkan kepada perempuan. 

"Biasanya perempuan menerima gaji atau upah lebih rendah, perempuan juga menghadapi berbagai hambatan dalam rangka mendapatkan kesempatan maupun pengakuan," ujar Sri Mulyani, Rabu (22/12) via video conference. 

Dalam hal ini, perempuan juga masih tertinggal dalam partisipasinya di bidang ekonomi, pemberdayaan, dan pengambilan keputusan di bidang politik. 

Baca Juga: Sri Mulyani: Negara yang Dipimpin Perempuan Kondisinya Lebih Baik Saat Covid-19

Ia kembali mengutip riset World Economic Forum bertajuk Global Gender Gap Report 2020 (laporan terkait ketidaksetaraan gender). Berdasarkan riset tersebut, ketidaksetaraan gender ini memang bia ditutup. Hanya, butuh waktu sangat lama bahkan hampir 1 abad. 

"Jadi ini bisa ditutup dalam jangka waktu 99,5 tahun. Jadi butuh periode hampir 100 tahun untuk bisa tutup gender gap ini," tambahnya. 

Bendahara negara kemudian menunjukkan tekadnya agar ketidaksetaraan gender di Indonesia bisa makin ditekan. Ia menyebut ini menjadi tantangan bersama untuk memajukan perempuan dan memberikan kesempatan perempuan untuk lebih maju. 

Karena, perempuan tidak hanya berkontribusi pada diri sendiri atau kemajuan dirinya, tetapi juga memberi dampak terhadap keluarga, negara, dan bermuara pada perekonomian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×