Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, mematok anggaran belanja negara pada tahun 2021 mendatang berada pada kisaran 13,11% hingga 15,17% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Ia mengatakan, fokus belanja negara pada tahun depan adalah pada upaya-upaya pemulihan ekonomi. Sekaligus upaya reformasi untuk mengatasi masalah fundamental ekonomi jangka menengah panjang, sebagai dampak dari wabah virus Corona di tahun 2020.
Baca Juga: Sri Mulyani beberkan kebijakan ekonomi makro 2021, ini fokus pemerintah
Upaya reformasi tersebut, diarahkan pada bidang kesehatan, perlindungan sosial, pendidikan, transfer ke daerah dan dana desa (TKDD), serta belanja negara.
"Dengan upaya perbaikan prioritas belanja dan reformasi penganggaran belanja negara, maka pada tahun 2021 belanja negara diperkirakan pada kisaran 13,11% hingga 15,17% terhadap PDB," ujar Sri di dalam rapat paripurna DPR RI, Selasa (12/5).
Sri menjelaskan, upaya realokasi dan refocusing anggaran yang telah dilakukan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah (Pemda) saat ini, memberikan suatu sudut pandang baru.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani prediksi penerimaan negara tahun depan masih seret
Menurutnya, anggaran belanja baik di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), masih bisa dikelola lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Untuk itu, Sri menegaskan reformasi anggaran belanja akan terus dilakukan, melalui penajaman fokus prioritas atau penerapan zero based budgeting dengan berorientasi pada result based budgeting.
Baca Juga: Indonesia finance minister proposes 2021 budget deficit at 3.21%-4.17% of GDP
"Juga perlu alokasi yang bersifat antisipatif atau automatic stabilizer sebagai shock absorber otomatis di dalam menghadapi ketidakpastian," kata Sri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News