kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sri Mulyani beberkan kebijakan ekonomi makro 2021, ini fokus pemerintah


Selasa, 12 Mei 2020 / 16:18 WIB
Sri Mulyani beberkan kebijakan ekonomi makro 2021, ini fokus pemerintah
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat pelantikan Kepala BKF di Jakarta (3/4/2020).


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Tahun 2021 kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) pada hari ini, Selasa (12/5).

Sri Mulyani menuturkan, dampak dari wabah virus corona pada tahun ini masih akan berlanjut sampai tahun depan. Menurutnya, adanya pandemi ini memiliki sisi positif bagi pemerintah agar dapat melakukan reformasi di berbagai sektor.

Baca Juga: Indonesia finance minister proposes 2021 budget deficit at 3.21%-4.17% of GDP

"Dengan fokus pada pemulihan ekonomi dan tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang, maka reformasi diarahkan pada bidang kesehatan, perlindungan sosial, pendidikan, transfer ke daerah dan dana desa (TKDD), serta belanja negara," ujar Sri Mulyani di dalam rapat paripurna DPR RI, Selasa (12/5).

Lebih lanjut Sri Mulyani menjelaskan, pada bidang kesehatan reformasi diarahkan untuk mendukung percepatan pemulihan akibat Covid-19.

Termasuk di dalamnya meningkatkan sinergi dan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, peningkatan layanan kesehatan termasuk health security, serta reformasi jaminan kesehatan nasional (JKN) untuk mewujudkan universal health coverage.

Baca Juga: Pertumbuhan ekonomi diasumsikan 4,5%-5,5%, ini kerangka ekonomi makro di 2021

Pada dukungan perlindungan sosial, reformasi diarahkan utnuk integrasi dan sinergi antarprogram. Hal ini bertujuan untuk menjalin ketapatan sasaran dan peningkatan efektivitas program.

"Ini menjadi langkah penting untuk menciptakan program perlindungan sosial yang komprehensif berbasis siklus hidup," papar Sri Mulyani. Selanjutnya, Menkeu mengungkapkan ada beberapa tantangan terbesar pada bidang pendidikan saat ini.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×