kontan.co.id
banner langganan top
Jum'at, 6 Juni 2025 | 16:39 WIB | INDIKATOR |
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%

SR022 Diminati Investor! Yield Tinggi dan Risiko Rendah, Tapi Waspadai Tantangannya


Kamis, 29 Mei 2025 / 18:31 WIB
SR022 Diminati Investor! Yield Tinggi dan Risiko Rendah, Tapi Waspadai Tantangannya
ILUSTRASI. Sejumlah keunggulan produk investasi SBN ritel SR022 diprediksi bakal menjaga penjualannya tetap solid hingga akhir masa penawaran. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/20/05/2025


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah keunggulan produk investasi surat berharga negara (SBN) ritel SR022 diprediksi bakal menjaga penjualannya tetap solid hingga akhir masa penawaran. Namun, bukan berarti SR022 bebas tantangan sama sekali. 

Untuk diketahui, SR022 mulai ditawarkan pada 16 Mei lalu hingga 18 Juni mendatang, dengan kuota penjualan sebesar Rp 20 triliun. SBN ritel ini dibagi menjadi dua tenor, yakni tenor 3 tahun dengan yield 6,45% dan tenor 5 tahun dengan yield 6,55%. 

Kuota masing-masing tenor tersedia sebesar Rp 15 triliun dan Rp 5 triliun. 

Menurut Fixed Income Analyst PEFINDO, Ahmad Nasrudin, SR022 terbilang unggul dibanding produk investasi sejenis yang saat ini beredar. Makanya, ia memprediksi penjualan SR022 akan solid hingga akhir masa penawaran. Proyeksi tersebut dilandasinya dari sejumlah alasan. 

Baca Juga: Analis Prediksi Kuota SR022 Tak akan Ditambah, Ini Alasannya

Pertama, soal tawaran yield yang menarik. Setelah pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI rate), yield yang ditawarkan SR022 otomatis jadi lebih tinggi daripada suku bunga deposito yang terpengaruh BI rate. 

“Jika lebih tinggi lagi daripada yield pasar selama beberapa hari ke depan, itu akan menjadi kabar baik bagi penyerapan SR022,” ungkap Ahmad kepada Kontan, Rabu (28/5). 

Kedua, soal risiko investasi. Meski saat ini kondisi global dan domestik cenderung mendingin, Ahmad menilai ke depannya ketidakpastian masih membayangi. Ini membuat investor ritel akan cenderung mengalokasikan lebih banyak dana ke pasar surat utang pemerintah yang dinilai lebih aman.

Ketiga, soal fitur fixed rate. Ke depannya, meski ada pemangkasan suku bunga lebih lanjut, yield yang ditawarkan SR022 tidak akan berubah. 

Kendati begitu, Ahmad turut mengimbau potensi tantangan yang dihadapi SR022 selama periode penawaran, yakni terkait kondisi pasar dan substitusi SR022.

“Yield pasar bisa jadi meningkat, terutama dari eksternal akibat ketidakpastian kebijakan oleh Trump,” sebut Ahmad.

Baca Juga: Pasar Saham Bangkit, Apakah SR022 Masih Menarik bagi Investor?

Ahmad menjelaskan bahwa peningkatan volatilitas bisa mendorong naik yield. Apalagi, saat ini ekspektasi terhadap inflasi meningkat lebih tinggi di Amerika Serikat (AS) akibat kebijakan tarif. 

Kenaikan ekspektasi tersebut, kata Ahmad, berpotensi mengerek naik yield AS, yang pada akhirnya bisa mengurangi daya tarik pasar domestik.

Dus, Ahmad juga memperingati kalau investor memiliki alternatif selain SR022, yakni seri FR dan PBS. Sama seperti SR022, dua produk investasi ini juga dapat dengan mudah didapatkan melalui platform online dengan minimum pembelian yang relatif terjangkau. 

“Meski kedua seri tersebut memiliki perbedaan karakteristik dari SR022, seperti frekuensi pembayaran kupon, namun keduanya lebih adaptif terhadap perubahan yield di pasar. Sehingga, jika ternyata yield di pasar naik dan lebih tinggi daripada SR022, seperti selama periode penawaran ST014, itu bisa membuat investor cenderung lebih menyukai seri FR dan PBS,” ujar Ahmad. 

Selanjutnya: Pradiksi Gunatama (PGUN) Dinilai Masih Prospektif, Simak Rekomendasi Sahamnya

Menarik Dibaca: Dukung Kebutuhan Keluarga Indonesia, Aveeno Luncurkan Rangkaian Produk Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×