kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Soroti keseriusan, pemerintah diminta evaluasi penanganan corona


Minggu, 17 Mei 2020 / 21:09 WIB
Soroti keseriusan, pemerintah diminta evaluasi penanganan corona
ILUSTRASI. Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (15/5/2020). Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya menyatakan dalam beberapa hari terakhir mulai terjadi peningkatan volume kendaraan yang diduga karena banyak perkantora


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penanganan virus corona (Covid-19) mulai dari imbauan work from home, physical distancing, social distancing, hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB) telah diterapkan di Indonesia selama kurang lebih dua bulan.

Namun hingga kini, sejumlah pihak menilai belum ada tanda-tanda corona akan segera berakhir di Indonesia.

Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah menyoroti keseriusan pemerintah dalam menangani corona.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Minggu (17/5): 17.514 kasus, 4.129 sembuh, 1.148 meninggal

Menurut dia, aspek regulasi jadi salah satu faktor mengapa hingga saat ini corona belum berakhir. "Kebijakan yang berubah-ubah, inkonsisten," kata Trubus kepada Kontan, Minggu (17/5).

Trubus mencontohkan, semula pemerintah melarang mudik bagi siapapun tanpa terkecuali. Namun belakangan, terdapat pelonggaran berupa pengecualian bagi pihak tertentu yang bisa mudik di tengah pandemi corona.

Begitu juga dengan pelonggaran moda transportasi. "Penerapan kebijakan ini pun minim atau bahkan tanpa sosialisasi," ujar dia.

Selain itu, aspek pengawasan kebijakan juga belum optimal. Kemudian, tingkat kedisiplinan masyarakat yang perlu ditingkatkan.




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×