Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Organda Jakarta menetapkan tidak ikut mogok nasional. Hal ini terlihat di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, yang tetap dipenuhi oleh angkutan umum yang membawa penumpang.
Latif (25), sopir metromini 69 jurusan Ciledug-Blok M mengaku tidak mengetahui mengenai aksi mogok nasional yang di wacanakan oleh Organda (Organisasi Angkutan Darat).
"Selama ini belum denger masalah mogok nasional, kalo mogok pasti di kasih kabar, tapi tadi di Terminal Blok M juga metromini lain ramai kaya biasanya," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (19/11/2014).
Akan tetapi, Latif mengaku akan ikut mogok nasional bila mogok nasional benar terjadi. "Kalo misalnya jadi mogok siang ini misalnya, ya mau enggak mau kita ikut. Mendingan mobil pulangin dari pada nantinya malah kenapa-kenapa," katanya lagi.
Hal senada juga di ungkapkan oleh Lili (38), sopir angkutan C13. Dia mengaku tidak mendapat kabar mengenai mogok massal angkutan umum. Namun, dia mengaku sudah mendengarnya melalui siaran televisi.
"Tapi ya kalo semua kompak mogok, pasti ikut. Karena nanti pasti di suruh pulang sama trayek lain kalo tetep paksain jalan. Tapi enggak tau dah, entar siangan dah. Kalo sampe sekarang sih masih jalan kaya biasa," jelasnya.
Sarkim (48), Ketua KKSU (Kelompok Kerja Subunit) Organda Kota Tangerang, mengaku hanya mendengar isu-isu saja perihal mogok nasional. "Kalo dari Organda Tangerang sendiri sih belum ada instruksi untuk aksi mogok nasional. Kalo sudah ada instruksi juga pasti nanti kita suruh sopir buat stop jalan dulu," terangnya.(Desy Selviany)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News