kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.736   31,00   0,19%
  • IDX 8.618   -59,15   -0,68%
  • KOMPAS100 1.184   -5,89   -0,50%
  • LQ45 852   -0,86   -0,10%
  • ISSI 307   -3,32   -1,07%
  • IDX30 439   1,78   0,41%
  • IDXHIDIV20 511   4,81   0,95%
  • IDX80 133   -0,51   -0,38%
  • IDXV30 138   -0,59   -0,43%
  • IDXQ30 140   1,06   0,76%

Softbank merugi, bagaimana nasib Grab di Indonesia?


Sabtu, 09 November 2019 / 10:54 WIB
Softbank merugi, bagaimana nasib Grab di Indonesia?
ILUSTRASI. The logo of SoftBank Ventures Asia is seen at the company in Seoul, South Korea, March 4, 2019.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Azis Husaini

Tidak hanya terancam dari sisi dukungan investor, Grab yang berambisi menjadi superapp itu diyakini masih mencatat kerugian akibat model bisnisnya yang terus membakar uang untuk membiayai promosi guna memenangkan persaingan pasar.

Upaya Grab untuk dapat mendongkrak margin perusahaan terbentur persaingan bisnis yang sangat tinggi di Asia Tenggara dan sejumlah regulasi.

Baru-baru ini, misalnya, sebuah peraturan baru telah diterbitkan oleh Pemerintah Singapura yang intinya melarang penggunaan skuter listrik di jalur pejalan kaki sehingga secara tidak langsung memukul bisnis layanan pesan-antar makanan yang dilayani Grab melalui aplikasi GrabFood.

GrabFood yang dilaporkan telah mendominasi pasar pesan-antar makanan di Singapura diketahui mengandalkan penggunaan skuter listrik untuk mempercepat pengiriman pesanan.

Oleh karenanya, larangan tersebut diyakini pihak manajemen Grab akan mengakibatkan tertundanya pengiriman atau pembatalan pesanan.

Kemudian uji coba layanan telehealth Grab pada bulan lalu yang mengusung konsep konsultasi medis berbasis aplikasi untuk pengguna di Indonesia, diperkirakan akan sulit berkembang.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×