kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Soal Telegram, Jokowi bilang demi keamanan negara


Minggu, 16 Juli 2017 / 16:21 WIB
Soal Telegram, Jokowi bilang demi keamanan negara


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Presiden Joko Widodo menegaskan, pemerintah menutup Telegram karena aplikasi tersebut dianggap dapat dimanfaatkan sebagai jalur komunikasi untuk hal-hal yang berkaitan dengan terorisme.

"Pemerintah kan sudah mengamati lama dan kita, negara ini mementingkan keamanan negara, keamanan masyarakat, oleh sebab itu keputusan itu dilakukan," kata Presiden kepada wartawan seusai memberikan kuliah umum pada pendidikan  Akademi Bela Negara Partai Nasdem di Jakarta, Minggu siang (16/7), seperti dipublikasikan Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Presiden mengatakan, pemerintah mendeteksi adanya ribuan aktivitas komunikasi antar negara dalam aplikasi tersebut yang mengarah kepada aktivitas terorisme.

Pihak Telegram mengklaim telah menutup ribuan channel atau akun yang berkaitan dengan terorisme, misalnya ISIS. Namun, ini tak cukup bagi pemerintah. 

"Kenyataannya masih ada ribuan yang lolos," ujar Presiden.

Dia menegaskan, aksi pemblokiran ini tidak akan diikuti penutupan aplikasi media losial layanan pesan instan lain karena Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sudah menjalin kerja sama pemberantasan akun-akun terorisme.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×