Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Ketua Komisi VII Sutan Bathoegana mulai membatasi berbicara mengenai kasus yang diduga melibatkannya. Padahal biasanya Sutan terkenal dengan gaya berbicaranya yang santai dan melucu.
Hal itu terlihat saat Sutan diwawancarai awak media seusai rapat kerja Komisi VII dengan Menteri Lingkungan Hidup. Sutan yang mengenakan batik cokelat seperti malas ditanya soal kasus SKK Migas.
"Saya sudah masukan semua di BAP (Berita Acara Pemeriksaan), saya tidak mau mempengaruhi apa yang terjadi," kata Sutan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Mengenai informasi ia pernah minta perusahaannya dimenangkan dalam sebuah tender di lingkungan SKK Migas, Sutan membantahnya. Sutan juga menyanggah bahwa ia menjabat sebagai Komisaris dari PT Timas.
"Nggak ada. Saya nggak mau bicara tentang materi, semua sudah ada di BAP, lihat saja di persidangan, tunggu saja," katanya.
Ia juga membantah melakukan pertemuan dengan Mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini mengenai masalah THR (Tunjangan Hari Raya). "Insya Allah engga ada," kata Politisi Demokrat itu sambil meninggalkan ruangan.
Sebelumnya, Tenaga Ahli Bidang Operasi SKK Migas, Gerhard Marten Rumeser mengaku bahwa anggota komisi VII DPR RI Sutan Bhatoegana pernah minta perusahaannya dimenangkan dalam sebuah tender di lingkungan SKK Migas.
Menurut Gerhard saat bersaksi untuk terdakwa Rudi Rubiandini di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (4/2/2014), dirinya pernah mendapat terusan pesan singkat atau SMS dari Rudi Rubiandini yang diduga dikirim oleh Sutan Bhatoegana.
"SMS-nya yang di forward ke saya, soal Timas penawarannya paling rendah mohon dikawal. Dugaan saya itu SMS dari Sutan," kata Gerhard.
Jaksa KPK Riyono kemudian mencecar Gerhard terkait penyebutan nama Sutan Bhatoegana.
Gerhard pun mengungkapkan, dirinya yakin SMS dari Bhatoegana karena yang bersangkutan merupakan salah satu komisaris dari perusahaan yang ikut tender.
"Yang (tender) IDD ini saya ambil kesimpulan Pak Sutan Bhatoegana, karena setahu saya dia Komisaris dari PT Timas yang menang tender karena penawarannya paling rendah," kata mantan Deputi Pengendalian Bisnis SKK Migas tersebut.
Masalah pemenangan PT Timas dalam tender IDD di lingkungan SKK Migas ini, diakui Gerhard, pernah diprotes pesaingnya PT Sai peng. (Ferdinand Waskita)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News