kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Soal Sanksi FIFA, Jokowi: Keputusan Apapun Kewenangan FIFA


Rabu, 05 Oktober 2022 / 12:55 WIB
Soal Sanksi FIFA, Jokowi: Keputusan Apapun Kewenangan FIFA
ILUSTRASI. Kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober lalu.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan sepenuhnya keputusan yang bakal dikeluarkan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terkait tragedi di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober lalu.

Jokowi mengungkapkan, dirinya telah berkomunikasi dengan Presiden FIFA Gianni Infantino melalui telepon pada Senin (3/100. Dalam komunikasi tersebut, Jokowi menyebut dirinya dan Presiden FIFA membahas mengenai tragedi di Kanjuruhan hingga penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di tahun 2023.

"Hari Senin malam saya telah bertelepon langsung berbicara langsung dengan Presiden FIFA, Presiden Gianni Infantino. Berbicara banyak mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang dan juga berbicara mengenai FIFA U20 (Piala Dunia U20)," kata Jokowi dalam Keterangan Presiden di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (5/10).

Baca Juga: Dalam 3 Minggu Lagi, TGIPF Laporkan Hasil Penelusuran Tragedi Kanjuruhan

Namun kembali mengenai potensi Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA, Jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada federasi sepakbola dunia tersebut.

"(Di telepon kami) Berbicara banyak, tapi keputusan apapun adalah kewenangan FIFA," tegasnya.

Sebagai informasi, tragedi di stadion Kanjuruhan terjadi usai laga laga antara Arema FC dengan Persebaya Surabaya. Dimana akibat tragedi tersebut menimbulkan lebih dari 100 korban meninggal dunia dan ratusan luka-luka.

Atas tragedi tersebut Presiden Jokowi meminta agar tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan dapat mengungkapkan secara tuntas tragedi tersebut dalam waktu kurang dari sebulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×