kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Soal rencana booster vaksin Covid-19 tahun depan, ini penjelasan menteri kesehatan


Selasa, 26 Oktober 2021 / 17:13 WIB
Soal rencana booster vaksin Covid-19 tahun depan, ini penjelasan menteri kesehatan
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bilang, saat ini sedang dikaji untuk menentukan kombinasi booster vaksin Covid-19 yang paling baik.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar terkait rencana pemerintah memberikan vaksin dosis ketiga atau vaksin booster Covid-19 pada tahun 2022 makin menemukan titik terang. 

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini lembaga penelitian bekerja sama dengan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) tengah mengkaji untuk menentukan kombinasi vaksin Covid-19 yang paling baik. 

“Jadi, dilihat mana yang paling baik. Contohnya, kalau dosis pertama dan dosis kedua dapatnya Sinovac, maka booster-nya paling baik apa? Sinovac juga, atau AstraZeneca? Atau Pfizer? Demikian sebaliknya,” ujar Budi, Selasa (26/10). 

Budi berharap, kajian ini bisa selesai pada akhir tahun 2021, sehingga bisa menjadi basis kebijakan di tahun 2022. 

Baca Juga: Presiden Jokowi ajak pemimpin negara ASEAN beli vaksin bersama untuk kesetaraan

Untuk siapa saja yang menjadi prioritas penerima vaksin booster di tahun depan, Budi bilang, pemerintah akan mengikuti saran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu kalangan masyarakat berisiko tinggi dan juga yang mengalami defisiensi imunitas. 

Dalam hal ini, masyarakat berisiko tinggi yang berhak menjadi prioritas mendapatkan vaksin booster adalah tenaga kesehatan (nakes) dan orang lanjut usia (lansia). 

Sementara masyarakat yang masuk kategori defisiensi imunitas adlaah mereka yang terkena HIV maupun penderita kanker. 

Selanjutnya: Indonesia terima kedatangan vaksin tahap ke-100 berupa 1 juta Sinovac

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×