Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyiratkan, sebenarnya ada ruang untuk melonggarkan kebijakan suku bunga BI. Namun, Gubernur BI Perry Warjiyo memberi catatan, langkah tersebut bila BI hanya melihat kondisi domestik.
Hanya saat ini masalahnya, BI juga perlu mempertimbangkan kondisi yang terjadi pada global. Saat ini, ketidakpastian pasar keuangan global masih sangat tinggi.
"Kalau pertimbangan ekonomi domestik, ya ada ruang untuk melihat kembali kebijakan suku bunga BI. Namun masalahnya global memang tidak menentu," tutur Perry dalam konferensi pers, Kamis (21/9) lalu.
Sampai sekarang nilai tukar dolar AS masih perkasa. Sehingga dengan demikian, Perry bilang BI lebih fokus dalam menjaga nilai tukar rupiah.
Baca Juga: BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%
Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, BI kemudian mempertahankan suku bunga acuan. Hingga pertemuan September 2023 ini pun, BI memutuskan untuk menahan suku bunga di level 5,75%.
Kemudian, BI melakukan intervensi, yaitu dengan intervensi di pasar spot, DNDF, juga di pasar sekunder.
Plus BI mengeluarkan berbagai operasi moneter yang bisa menguatkan otot rupiah. Setelah hadir dengan term deposit (TD) Valas devisa hasil ekspor (DHE), BI juga meluncurkan Sekuritas Rupiah BI (SRBI).
Ia juga memberi kisi-kisi, bahwa masih ada beberapa instrumen operasi moneter lain yang tengah digodok oleh BI dan akan dikeluarkan segera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News