kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%


Kamis, 21 September 2023 / 14:31 WIB
BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI September 2023.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI September 2023.

Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, suku bunga acuan pada bulan ini tetap di level 5,75%.  

"Keputusan mempertahankan ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap rendah dan terkendali dalam kisaran sasaran pada sisa tahun 2023 dan menurun pada tahun 2024," tutur Perry, Kamis (21/9) di Jakarta.

Perry memperkirakan, inflasi indeks harga konsumen (IHK) tetap bergerak di kisaran 3% yoy plus minus 1% hingga akhir 2023. Kemudian turun ke kisaran 2,5% yoy plus minus 1% pada tahun 2024.

Ia menambahkan, fokus kebijakan moneter BI saat ini diarahkan pada stabilitas nilai tukar rupiah untuk memitigasi dan antisipasi dampak rambatan ketidakpastian ekonomi global.

Baca Juga: BI Pertahankan Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Global 2023

BI juga akan melanjutkan kebijakan makroprudensial dan likuiditas longgar untuk mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan perbankan kepada dunia usaha lewat kebijakan insentif likudiitas makroprudensial.

Fokusnya, terutama untuk memperkuat hilirisasi, perumahan, maupun ekonomi hijau, serta terjaganya stabilitas sistem keuangan.

BI juga akan mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk memperluas ekonomi dan keuangan digital, serta menguatkan stabilitas sistem dan layanan pembayaran.

"Bauran kebijakan tersebut akan terus diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tambah Perry.

Lebih lanjut, selain menahan suku bunga acuan, bank sentral juga menahan suku bunga deposit facility di level 5% dan suku bunga lending facility di level 6,5%.

Baca Juga: BI Prediksi The Fed Akan Kerek Suku Bunga Acuan November 2023 Mendatang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×