kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Soal Pilpres AS, Apindo Soroti Kebijakan Luar Negeri dan Ekonomi Paslon


Senin, 04 November 2024 / 20:29 WIB
Soal Pilpres AS, Apindo Soroti Kebijakan Luar Negeri dan Ekonomi Paslon
ILUSTRASI. Apindo menilai bahwa Indonesia harus jeli melihat konteks dan karakter kepemimpinan Capres AS, baik Donald Trump maupun Kamala Harris.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani menilai bahwa Indonesia harus jeli melihat konteks dan karakter kepemimpinan calon presiden (Capres) Amerikat Serikat (AS), baik Donald Trump maupun Kamala Harris.

“Tidak ada satu pun kebijakan luar negeri dan kebijakan ekonomi para Capres AS ini yang akan secara otomatis menguntungkan Indonesia,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (4/11).

Shinta menjelaskan, Indonesia justru harus lebih pintar menavigasi relasi bilateral Indonesia-AS sesuai dengan karakter dan fokus kebijakan Presiden AS selanjutnya. Menurutnya, ini agar kebijakan pendekatan kerja sama bisa sejalan dengan pertumbuhan ekspor dan investasi.

Baca Juga: Apindo Ungkap Untung Rugi Bila Trump dan Harris Jadi Presiden AS

Sementara itu, lanjut Shinta, kedua Capres AS tersebut memiliki agenda ekonomi yang sama-sama bisa menjadi restriksi bagi Indonesia. Dia bilang, Trump pada kepemimpinannya bisa mudah mencari celah untuk mencegah produk Indonesia masuk ke AS bila surplus terlalu besar.

“Trump juga dengan mudah menghalangi/melarang impor produk tertentu karena alasan national security seperti yang terjadi pada kasus impor besi-baja di AS yang dihentikan oleh Trump di awal perang dagang,” terangnya.

Di era Presiden Joe Biden, lanjut Shinta, tampak sama di mana banyak kebijakan perdagangan era Trump yang diteruskan olehnya bahkan diperluas untuk komoditas tertentu seperti kendaraan listrik (EV) melalui kebijakan IRA, agar industri yang ditargetkan tertarik untuk kembali berinvestasi di AS.

“Jadi tidak ada yang lebih mudah, semuanya tergantung pada respon kebijakan Indonesia sendiri dalam hal meningkatkan daya saing investasi dan ekspor Indonesia ke pasar AS,” tandasnya.

Baca Juga: Ekonom: Hubungan Dagang Indonesia-AS Lebih Menguntungkan Jika Harris Menang Pilpres

Selanjutnya: Investasi Industri di Saham dan Obligasi Korporasi Turun, Ini Kata Dapen Bank Mandiri

Menarik Dibaca: 11 Drama Korea Terbaru November 2024, Cek Jadwal Tayang The Fiery Priest 2 di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×