kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.849   6,00   0,04%
  • IDX 7.400   17,62   0,24%
  • KOMPAS100 1.124   3,18   0,28%
  • LQ45 878   1,83   0,21%
  • ISSI 225   0,68   0,30%
  • IDX30 449   1,21   0,27%
  • IDXHIDIV20 537   0,96   0,18%
  • IDX80 128   0,36   0,28%
  • IDXV30 131   0,56   0,43%
  • IDXQ30 148   0,07   0,05%

Apindo Ungkap Untung Rugi Bila Trump dan Harris Jadi Presiden AS


Senin, 04 November 2024 / 18:30 WIB
Apindo Ungkap Untung Rugi Bila Trump dan Harris Jadi Presiden AS
ILUSTRASI. Apindo menilai pergantian presiden Amerika Serikat tak memberi dampak signifikan ke aktifitas ekonomi Indonesia.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai secara historis pergantian presiden Amerika Serikat (AS) siapapun yang terpilih tak memberi dampak signifikan ke aktifitas ekonomi Indonesia di bidang perdagangan dan investasi.

Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani mengatakan, bila dilihat dalam parameter pertumbuhan ekspor Indonesia ke AS dan pertumbuhan investasi AS di Indonesia selama ini juga tidak berubah signifikan antara era presiden Donald Trump dengan era presiden Joe Biden.

“Kami tidak memiliki ekspektasi besar bahwa pemilu AS ini akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan perdagangan atau investasi Indonesia-AS bila dibandingkan dengan yang sudah terjadi selama ini,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (4/11).

Baca Juga: Menakar Dampak Pilpres AS Terhadap Ekonomi Indonesia

Shinta mengungkapkan, terdapat perbedaan yang besar bila calon presiden AS yakni Donald Trump dan Kamala Harris terpilih jadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam tersebut.

Di mana, kata Shinta, Trump memiliki pendekatan yang traksansioanl sementara Harris lebih diplomatis dan kolaboratif.

“Kami rasa akan ada dampak terhadap kelangsungan program kerjasama transisi energi yang dimiliki Indonesia dengan AS seperti dalam skema JETP atau skema IPEF bila Trump yang terpilih sebagai Presiden AS. Namun, selebihnya kami rasa akan relatif sama,” ungkapnya.

Shinta menuturkan, bila Trump menang, Indonesia mungkin bisa kembali mengupayakan perjanjian Limited Trade Deals (LTD) dengan AS agar produk ekspor unggulan Indonesia ke AS bisa memperoleh dana pinjaman perdagangan bila menggunakan bahan baku asal AS seperti produk garment.

“Tapi jangan lupa juga pada era Trump Indonesia juga terancam kehilangan fasilitas GSP AS karena kita memiliki surplus perdagangan yang besar dengan AS. Jadi LTD pun bisa jadi tidak memberikan benefit yang diharapkan oleh Indonesia karena Trump juga punya kepentingan mengurangi surplus perdagangan Indonesia terhadap AS,” tuturnya.

Sementara itu, lanjut Shinta, jika Harris menang, kemungkinan Indonesia berkesempatan untuk mengekspor komponen baterai kendaraan listrik (EV) dan menjadi bagian dari pasokan EV serta semikonduktor AS.

“Namun, perlu diperhatikan Harris kemungkinan akan semakin menekankan kepada Indonesia untuk mengadopsi standar tata kelola internasional yang baik seperti sustainable mining practices, good regulatory practices, labour practices, yang mungkin dijadikan prasyarat memperoleh kerjasama ekspor dan investasi yang lebih dalam di bidang transisi hijau,” terangnya.

Baca Juga: Prospek Reksadana Menantikan Berakhirnya Pilpres AS dan FOMC Pekan Ini

Selanjutnya: Erick Thohir Sebut Pengembangan Terminal 4 Bandara Soekarno Hatta Batal

Menarik Dibaca: Robert Kiyosaki Sebut Keruntuhan Perbankan AS Dimulai, Pasar Ini bakal Ikutan Runtuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×