kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Soal Konflik Pertanahan di Pulau Rempang, Ini Penjelasan Menteri ATR/BPN


Kamis, 14 September 2023 / 16:57 WIB
Soal Konflik Pertanahan di Pulau Rempang, Ini Penjelasan Menteri ATR/BPN
ILUSTRASI. Pengunjuk rasa melempari personel polisi saat aksi unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Senin (11/9/2023). Aksi yang menolak rencana pemerintah merelokasi mereka tersebut berakhir ricuh. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/Spt.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

Di samping itu, fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti tempat ibadah, sarana pendidikan, dan kesehatan juga akan dibangun untuk masyarakat.

Hadi mengatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk bisa memberikan bantuan berupa bangunan dermaga bagi nelayan setempat. 

Guna memastikan kondisi di lapangan, Hadi mengaku akan melakukan kunjungan langsung untuk memastikan kembali ke masyarakat apakah penawaran yang diberikan pemerintah bisa diterima atau tidak.

Lebih lanjut Hadi menekankan, pemerintah melalui Program Strategis Nasional (PSN) tetap mengutamakan masyarakat yang jauh dari pusat kota seperti di pedalaman, pulau kecil, dan pulau kecil terluar. 

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Pulau Rempang di Batam Jadi Kawasan Industri Hilirisasi

"Sehingga mereka merasakan kehadiran negara. Maka di antaranya seperti petani gurem, nelayan, bisa tersenyum karena kehadiran negara," jelas Hadi.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung meminta BP Batam dan kepolisian melanjutkan sosialisasi dan komunikasi kepada warga Pulau Rempang. 

Dia meminta kepolisian dan BP Batam mewaspadai adanya provokator dalam proses penyelesaian lahan.

"Kita berharap tidak terjadi lagi tindak kekerasan atau apapun bentuknya kedepan," ujar Martin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×