kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Soal koalisi, Demokrat tak mau gegabah seperti PPP


Kamis, 01 Mei 2014 / 15:23 WIB
Soal koalisi, Demokrat tak mau gegabah seperti PPP
ILUSTRASI. Menyambut festival belanja online terbesar di akhir tahun yaitu 12.12, JDL Express Indonesia mempersiapkan sebanyak 300 armada guna melayani pelanggan.


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman, mengatakan, partainya tak mau gegabah dalam melakukan langkah politik terkait koalisi. Dia khawatir, jika gegabah, Demokrat akan mengalami konflik internal seperti yang terjadi pada Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Partai Demokrat belum ada capres dan cawapres hingga saat ini. Demokrat tidak boleh gegabah. Sebagai contoh, yang gegabah hampir ketua umumnya dipecat oleh partainya sendiri," ujar Hayono, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (1/5/2014) siang.

Sebelumnya, PPP sempat dilanda konflik internal karena Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali melakukan manuver pribadi dengan mendekati Partai Gerindra. Suryadharma pun diberhentikan sementara oleh internal PPP sebelum akhirnya berujung islah dan jabatannya dipulihkan kembali.

Oleh karena itu, Hayono mengatakan, Demokrat masih akan menunggu hasil Konvensi Calon Presiden yang tengah berjalan sebelum melakukan langkah politik terkait koalisi. Hasil konvensi dan soal koalisi akan diumumkan dalam waktu dekat.

"Kami belum tahu pastinya kapan, tapi kemungkinan Senin depan hasil survei (peserta konvensi) sudah masuk ke Komite Konvensi dan akan segera ditindaklanjuti," ujar Hayono, yang juga salah satu peserta konvensi.

Hayono menjelaskan, jika hasil survei peserta konvensi menunjukkan angka elektabilitas tinggi, Demokrat kemungkinan akan mengusung capres sendiri dengan membangun koalisi bersama partai yang perolehan suaranya lebih rendah. Sementara, jika hasil survei konvensi menunjukkan tak ada peserta yang memiliki elektabilitas signifikan, kemungkinan Demokrat akan merapat ke barisan koalisi PDI-P, Golkar, atau Gerindra.

"Yang penting adalah partai yang akan kami ajak bekerja sama punya kesamaan platform," katanya. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×