kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.583   -33,00   -0,20%
  • IDX 8.220   53,92   0,66%
  • KOMPAS100 1.127   10,17   0,91%
  • LQ45 800   15,10   1,92%
  • ISSI 290   -0,41   -0,14%
  • IDX30 418   7,15   1,74%
  • IDXHIDIV20 473   8,49   1,83%
  • IDX80 125   1,36   1,10%
  • IDXV30 133   0,47   0,35%
  • IDXQ30 131   2,44   1,90%

Soal Kelanjutan Subsidi Motor Listrik pada 2026, Menko Airlangga: Belum Dibahas


Kamis, 09 Oktober 2025 / 13:06 WIB
Soal Kelanjutan Subsidi Motor Listrik pada 2026, Menko Airlangga: Belum Dibahas
ILUSTRASI. Menko Perekonomian menyebut, pemerintah belum membahas kelanjutan program susbidi motor listrik untuk tahun 2026 mendatang./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/20/08/2025.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kelanjutan subsidi motor listrik di sisa akhir tahun ini belum menemukan titik terang. Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pihaknya belum membahas kelanjutan program subsidi motor listrik tersebut pada 2026 mendatang.

“Tahun depan belum dibicarakan,” tegas Airlangga kepada awak media, Kamis (9/10/2025).

Sebelumnya, Airlangga menyebutkan, bahwa insentif atau subsidi sebesar Rp 7 juta untuk pembelian motor listrik baru akan dilanjutkan tahun ini. Kala itu, rencananya pemerintah akan mengumumkan perpanjangan subsidi tersebut dalam peluncuran paket stimulus pada 3 Juli 2025 lalu.

Baca Juga: Subsidi Angkutan Umum Lebih Pas dari Motor Listrik

Akan tetapi, subsidi untuk pembelian motor listrik ternyata belum diluncurkan pemerintah, karena masih dalam pembahasan internal mereka.

Diberitakan KONTAN sebelumnya, bahwa nasib penjualan motor listrik nasional di akhir tahun ini cukup bergantung pada keberlanjutan subsidi dari pemerintah. Tanpa itu, paling tinggi penjualannya hanya akan menembus angka 8.000 unit saja.

Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu memproyeksikan, tanpa adanya subsidi Rp 7 juta per unit seperti pada tahun 2024 lalu, penjualan motor listrik periode Agustus–Desember 2025 hanya akan mencapai 7.000–8.000 unit. Angka tersebut setara dengan 1.500 unit per bulan.

“Proyeksi ini mengacu pada tren penurunan sepanjang Januari–Juli 2025 setelah pemerintah mencabut insentif. Subsidi Rp 7 juta per unit menjadi penentu karena secara signifikan menurunkan harga motor listrik hingga bisa bersaing dengan motor konvensional,” ujar Yannes kepada Kontan, Senin (18/8/2025).

Baca Juga: Tanpa Subsidi, Penjualan Motor Listrik Diproyeksi Hanya Tembus 8.000 unit Tahun Ini

Namun, apabila subsidi kembali diberlakukan pada Agustus, penjualan berpotensi rebound signifikan. Proyeksinya, volume penjualan bisa kembali ke kisaran 25.000–30.000 unit atau sekitar 5.000–6.000 unit per bulan, mendekati capaian rata-rata sepanjang 2024 ketika subsidi masih berlaku.

Yannes menegaskan, kecepatan pemerintah dalam mengambil keputusan subsidi akan sangat menentukan hasil akhir tahun ini.

“Semakin lama insentif turun, semakin kecil peluang untuk mengejar target penjualan. Momentum bisa hilang begitu saja,” jelasnya.

Selanjutnya: Petani Tembakau Apresiasi Menkeu, Ekonom Usulkan Moratorium Demi Industri Pulih

Menarik Dibaca: Ternyata 9 Selebriti Ini Alami Gangguan Kesehatan Mental hingga Harus Berobat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×