Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan berencana menggandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin (Cak Imin) sebagai calon wakil presiden (Cawapres) di Pilpres 2024 nanti.
Merespons hal ini, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku seluruh demokrat merasa emosional mendengar kabar deklarasi tersebut.
"Saya tahu kader di lapangan sangat emosional di antara kita tidak ada yang bisa menahan perasaan," papar SBY dalam konferensi pers, di pantau secara daring, Jum'at (1/9).
Baca Juga: PKB Putuskan Terima Muhaimin Iskandar Sebagai Cawapres Anies Baswedan
SBY mengatakan bahwa pertemuan hari ini merupakan pertemuan darurat dalam menyikapi keputusan terkait capres dan cawapres yang akan di dukung oleh Partai Demokrat.
"Ini sebuah emergency meeting terjadi peristiwa yang sangat mengejutkan dan tidak pernah di bayangkan ini terjadi. Oleh karena itu partai demokrat harus menyikapi respons perkembangan situasi ini," jelas SBY.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar belum resmi menjadi bakal calon presiden (bacawapres) Anies Baswedan.
Namun, ia tak menampik kemungkinan itu bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Baca Juga: Bertemu Surya Paloh di Istana, Jokowi Klaim Tak Bahas Duet Anies - Cak Imin
“Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi. Tapi saya pikir itu belum terformalkan sedemikian rupa sampai menit ini. Kita tunggu perkembangan 1-2 hari ini,” ujar Surya di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Kamis (31/8).
Ia menampik tudingan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya yang mengatakan Surya telah mengambil keputusan sepihak dengan memasangkan Anies dan Muhaimin.
“Kalau persetujuan dalam arti kata mengangguk-angguk saja itu kan belum tuntas sepenuhnya,” tutur dia.
Baca Juga: Anies Berduet dengan Cak Imin, Surya Paloh: Tidak Ada Arahan dari Jokowi
Surya pun tak ingin Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang telah dibentuk bersama Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun, Surya mengaku bakal menghormati sikap Demokrat jika memilih hengkang dari KPP.
“Saya hormati, apalagi yang harus saya katakan? Kalian lihat, model saya ini kira-kira ada bakat sebagai pengkhianat atau tidak?” imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News