kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Skema baru penyaluran dana transfer ke daerah


Senin, 28 November 2016 / 10:18 WIB
Skema baru penyaluran dana transfer ke daerah


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Pemerintah akan berupaya terus mengoptimalkan ruang fiskal yang ada agar memberikan dampak yang konkret bagi masyarakat. Dengan begitu, sejumlah target pembangunan bisa tercapai.

Salah satu target pembangunan yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 adalah angka kemiskinan sebesar 10,5%, tingkat pengangguran 5,6%, gini rasio 0,39%, dan indeks pembangunan manusia (IPM) sebesar 70,1.

Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, salah satu instrumen fiskal yang akan dioptimalkan adalah penggunaan alokasi belanja transfer ke daerah. Jumlah anggaran dana transfer ke daerah dalam APBN 2017 ditetapkan sebesar Rp 704,92 triliun.

Jumlah itu lebih kecil dari alokasi di APBN-P 2016 yang sebesar Rp 729,3 triliun. Meski kecil, pemerintah telah membuat formulasi alokasi yang lebih efektif.

Penyalurannya akan disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Meskipun ada daerah yang memberikan kontribusi ekonomi lebih besar, namun hal itu tidak akan menjadi acuan. "Ini merupakan langkah untuk menangani kemiskinan," ujar Sri Mulyani, Sabtu (26/11).

Menurutnya, jika dilihat, pulau Jawa merupakan penyumbang pajak penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terbesar dengan porsi kontribusi mencapai 81%. Meskipun kontribusinya terbesar, transfer ke daerah Jawa hanya Rp 198 triliun, atau hanya 28,08%.

Sementara sisanya, atau sekitar 71,9% akan disebar di luar Jawa yang sumbangan terhadap penerimaan negara dari PPh dan PPN hanya sebesar 19%.

Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual mengatakan, penerimaan terkonsentrasi di Jawa karena porsi terbesar aktivitas ekonomi ada di Jawa. Selain itu, uang juga beredar banyak di Pulau Jawa.

Namun, besaran transfer ke daerah memang sudah disesuaikan dengan kondisi ekonom daerah. David bilang, kendala terbesar saat ini adalah lemahnya perencanaan di daerah. "Dengan begitu, efektivitasnya penggunaan dana bagi begitu rendah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×