Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tampilan laman depan situs Dewan Pers, www.dewanpers.co.id, diubah (deface) oleh peretas pada Rabu (31/5) pagi.
Pada laman tersebut, peretas mengeluhkan adanya pihak-pihak tertentu yang anti-keberagaman dan mencoba merusak persatuan.
Anggota Dewan Pers Nezar Patria membenarkan hal tersebut. Menurut dia, pihak Dewan Pers akan segera memperbaiki laman situs tersebut.
"Iya betul. Diretas, semacam deface dengan pesan tertentu. Kami sedang perbaiki, dan inspeksi ke database, apakah ada yang terkena atau tidak," ujar Nezar kepada Kompas.com, Rabu.
Pada laman tersebut, sang peretas juga memberikan pesan-pesan persatuan, agar Pancasila tetap menjadi ideologi bangsa.
Kata-katanya seakan sengaja disusun menjelang 1 Juni 2017 yang diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.
Berikut kata-kata yang ditulis peretas pada laman depan situs Dewan Pers:
"Ketika garuda kembali terluka karena provokasi mahluk durjana...
Ketika Semboyan "Bhineka Tunggal Ika" kembali terabaikan karena aksi oknum yang mengatasnamakan agama...
Ketika ayat-ayat suci jadi bahan perdebatan oleh orang-orang yang merasa memiliki surga...
Ketika perjuangan pahlawan kemerdekaan sudah dilupakan begitu saja oleh mereka yang merasa paling berjasa...
Tolong hentikan semua perpecahan ini, tuan...
Negaraku bukan negara satu agama atau milik kelompok perusak adat budaya, juga bukan milik satu golongan...
#DamailahIndonesiaku
#JayalahBangsaku
#KitaIndonesia"
Pantauan Kontan, pada pukul 09.00 WIB, situs Dewan Pers belum dapat diakses. Saat dibuka, tulisan yang muncul hanyalah: server tidak ditemukan.
(Abba Gabrillin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News