kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.310   12,00   0,07%
  • IDX 7.156   38,26   0,54%
  • KOMPAS100 1.043   8,35   0,81%
  • LQ45 800   4,89   0,62%
  • ISSI 232   2,05   0,89%
  • IDX30 415   0,46   0,11%
  • IDXHIDIV20 485   0,27   0,06%
  • IDX80 117   0,78   0,67%
  • IDXV30 119   -0,05   -0,04%
  • IDXQ30 133   0,10   0,08%

Singgung Efisiensi, Sri Mulyani: Belanja APBN Baru Terserap 28,1% pada Mei 2025


Selasa, 17 Juni 2025 / 15:47 WIB
Singgung Efisiensi, Sri Mulyani: Belanja APBN Baru Terserap 28,1% pada Mei 2025
Menkeu Sri Mulyani saat pemaparan kondisi APBN 2025 di Jakarta (17/6).


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi belanja negara hingga akhir Mei 2025 mencapai Rp 1.016,3 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, realisasi belanja ini baru mencapai 28,1% dari pagu anggaran tahun 2025, dan menurun 11,26% secara tahunan alias year on year (YoY) dibandingkan realisasi belanja negara Mei 2024 yang sebesar Rp 1.145,3 triliun.

"Jadi kalau kita lihat komposisi yang paling banyak adalah justru transfer dari sisi persentase total (belanja) pemerintah," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (17/6).

Baca Juga: Manufaktur Global Terkontraksi, Sri Mulyani: Berdampak Pada Barang Ekspor RI

Adapun perinciannya, realisasi Belanja negara Mei 2025 utamanya ditopang oleh belanja pemerintah pusat sebesar Rp 694,2 triliun, atau 25,7% dari target APBN, jumlah ini naik dari bulan April sebelumnya Rp 546,8 triliun. Namun menurun jika dibandingkan realisasi Mei 2024 yang serapannya sebesar 35,6% dari pagu APBN.

Belanja ini digunakan untuk belanja pegawai serta belanja barang, dan penyaluran bantuan sosial.

Adapun sebanyak Rp 368,5 triliun atau 23,9% dari pagu APBN disalurkan kepada belanja Non Kementerian/Lembaga, yang diperuntukkan untuk manfaat pensiun dan subsidi.

Sementara itu belanja transfer ke daerah (TKD) sebanyak Rp 322 triliun, atau terserap 35% dari APBN.

"Kebijakan fiskal kita akan tetap terjaga untuk menjaga kondisi ekonomi, berbagai restitusi yang terjadi ini kita berikan untuk menjaga daya tahan dari korporasi, kita memberikan paket stimulus terutama di bulan Juni-Juli ini kita juga memberikan stimulus, ini diharapkan bisa ikut memutar ekonomi," ungkap Sri Mulyani.

Baca Juga: Sri Mulyani Sudah Kumpulkan Penerimaan Pajak Rp 683,3 Triliun Hingga Mei 2025

Lebih jauh Sri Mulyani menyebut berbagai rekonstruksi dan efisiensi sesuai dengan Inpres Presiden (Inpres) nomor 1 2025, Kemenkeu tetap menjaga penghematan belanja negara atau efisiensi.

"Namun juga pada saat yang sama secara selektif mendanai berbagai program-program prioritas nasional yang ditetapkan Bapak Presiden seperti makan bergizi, pemeriksaan kesehatan gratis, pembentukan koperasi desa, pembentukan sekolah rakyat," ungkap Sri Mulyani.

Selain itu anggaran belanja APBN juga diarahkan untuk melindungi daya beli masyarakat terutama dari sisi inflasi, seperti pemberian diskon listrik pada awal tahun, dan pemberian dukungan stimulus pada UMKM dan sektor padat karya.

Selanjutnya: Kondisi Capres Kolombia Miguel Uribe yang ditembak Saat Kampanye Semakin Memburuk

Menarik Dibaca: Cara Cerdas Manfaatkan Lahan Kosong Jadi Usaha yang Menguntungkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×