Sumber: TribunNews.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Setya Novanto menegaskan, berita dirinya mundur dari jabatan Ketua DPR tidak benar. Melalui Staf Khusus Ketua DPR RI, Nurul Arifin, Setya Novanto menegaskan berita mundur adalah hoax.
Kabar mundurnya Setya Novanto menyusul skandal pencatutan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) terkait dengan kasus "Papa Minta Saham" yang masih menggelinding.
"Tidak pernah ada statement Pak Setya Novanto mundur dari jabatan Ketua DPR. Berita itu hoax!" kata Nurul kepada Tribun melalui sambungan telepon, Jumat (20/11).
Sepanjang hari ini, kata Nurul yang juga politikus Golkar ini, Setya Novanto masih menjalankan tugasnya dan berada di Kantor Ketua DPR sejak pagi.
"Jadi tidak ada mundur. Hari ini beliau menjalankan tugasnya sebagai Ketua DPR di kantor sampai jam 3 sore tadi," kata Nurul.
Lebih lanjut, melalui Nurul Arifin, Setya Novanto meminta semua pihak untuk tidak memancing di air keruh dalam kasus yang dilaporkan Menteri ESDM, Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
"Jangan mancing di air keruh. Perlu lebih jernih dan objektif mendengar dan melihat persoalan yang ada. Biarkanlah proses berjalan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Setya Novanto akhirnya mundur sebagai Ketua DPR menyusul skandal pencatutan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) terkait dengan kasus pencatutan nama untuk memesan saham Freeport.
Kasusnya semakin liar karena juga menyerempet sejumlah nama, termasuk Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan (LBP), Darmo, dan bos Freeport Indonesia, Maruf Sjamsuddin.
Kabar mundurnya Setya disampaikan oleh salah satu petinggi Partai Golkar, di mana dia juga merupakan salah satu pengurusnya.
"Setya Novanto telah mundur sebagai Ketua DPR, tapi dia tetap jadi anggota DPR," kata petinggi senior Golkar, Fahmi Idris, sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (20/11), yang dikutip Warta Kota.
Sebelum kabar mundurnya Setya diumumkan oleh Fahmi Idris, sejumlah media sosial seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, Blackberry Messenger (BBM), ramai menyebarkan video lelucon terkait mundurnya Setya. (Srihandriatmo Malau)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News