Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah cuitan bos Bukalapak Achmad Zaky menggemparkan Twitter yang berujung tagar #uninstallbukalapak, kini muncul tagar #uninstalljokowi.
Tagar ini pun memuncaki trending topik indonesia dengan 118 ribu tweet pada pukul 18.10 WIB, Jumat (15/2). Tak cukup itu, tagar #unistalljokowi juga masuk dalam jajaran trending topik dunia.
Munculnya #uninstalljokowi bisa jadi reaksi #uninstallbukalap sebelumnya. Sebagaimana cuitan sejumlah nitizen.
Helmi Felis @helmifelis mencuit, "Gue mau Install Bukalapak, tapi memory Hp penuh, terpaksa gue #UninstallJokowi
Gue mah gitu orangnya..
Alfan Dihamsyah @aechlfean menuliskan, "BukaLapak adalah satu satunya MarketPlace yang Sahammnya tidak Dijual ke Asing. Beda ma Gojek, Lazada dll , Nasionalisme nya Ahmad Zaki tinggi, Maka sebagai anak bangsa, Tentu saya Dukung BukaLapak
Kamu setuju ??
#UninstallJokowi
BukaLapak adalah satu satunya MarketPlace yang Sahammnya tidak Dijual ke Asing. Beda ma Gojek, Lazada dll , Nasionalisme nya Ahmad Zaki tinggi, Maka sebagai anak bangsa, Tentu saya Dukung BukaLapak
Kamu setuju ??#UninstallJokowi pic.twitter.com/ji1VF76Ko9 — Alfan DiHamsyah (@aechlfean) 15 Februari 2019
Aplikasi apa nih? Baru tahu ada aplikasi ini #UninstallJokowi pic.twitter.com/a5vTkZE99U — Choirul anwar (@ChoyAnwar) 15 Februari 2019
Sebelumnya, twitter bergemuruh lantaran tweet CEO Bukalapak Achmad Zaky yang menyinggung soal "presiden baru" dalam cuitannya. Netizen pendukung Presiden Joko Widodo sontak menyayangkan tweet dari Zaky. Bahkan tagar #uninstallbukalapak sudah urutan ketiga yang paling dibicarakan warga net.
Dalam cuitannya, Zaky mengungkap soal anggaran R&D yang sangat minim tahun 2016 yang hanya US$ 2 miliar. Atau tertinggal jauh dari negara lain yang sudah menyediakan anggaran R&D. Misalnya Amerika Serikat menjadi negara pertama yang menyediakan angagran R&D sebesar US$ 511 miliar, China US$ 451 miliar.
Kemudian Jepang US$ 165 miliar, Jerman US$ 118 miliar, Korea Selatan US$ 91 miliar, Taiwan US$ 33 miliar, Australia US$ 23 miliar, Malaysia US$ 10 miliar, dan Singapura US$ 10 miliar. Namun diakhir tweet Zaki menyebutkan soal presiden baru. "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis Zaky dalam akunnya.
Bahkan Zaky menyebut bahwa industri 4.0 itu omong kosong. "Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (merujuk hanya US$ 2 miliar)," tulisnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News