Reporter: Epung Saepudin | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non-aktif Antasari Azhar yang kini menjadi terdakwa, rupanya selama menjabat sebagai Ketua KPK selalu mendapat pengamanan istimewa. Selama Antasari bertugas, ke mana pun selalu dikelilingi polisi berbaju preman. Hal tersebut terungkap dalam sidang lanjutan pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnain yang menghadirkan saksi Direktur V Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Polri, Brigadir Jenderal Suhardi Alius.
Alius, sebagai saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum Cirus Sinaga, mengatakan bahwa ada pengamanan khusus yang diberikan Antasari setelah dirinya melaporkan kepada Kapolri Bambang Hendarso Danuri terkait adanya teror yang menimpa dirinya. "Terdakwa memang bertemu dengan Kapolri, tapi soal materi pertemuan saya tidak tahu, karena tidak ikut hadir," ujar Alius di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (17/11).
Setelah pertemuan antara Antasari dan Kapolri, Alius mengakui bahwa dirinya diperintah untuk membantu mengamankan Antasari dan mengusut siapa menerornya. Ia bilang, tim yang dibentuk atas perintah Kapolri mulai bertugas pada awal Januari hingga April dan membuat laporan. Tim tersebut di bawah koordinasi Kombes Chairul Anwar. Menurutnya, dari hasil penelusuran tim tersebut kemudian didapat kesimpulan agar Antasari membuat laporan terkait adanya teror. "Tolong dicek, diperiksa siapa yang meneror Pak Antasari," ujar Alius menirukan ucapan Kapolri.
Selama Antasari mendapat teror dari Nasrudin, pihak kepolisian memberikan keamanan ekstra untuk Antasari karena sudah diperintahkan Kapolri. "Ada pengamanan tertutup untuk Antasari setelah ada kejadian, polisi berbaju preman, setiap kunjungan juga dikoordinasikan dengan Kapolda," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News