kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Setelah Komodo, Pemerintah Bakal Kembangbiakkan Badak Jawa


Selasa, 28 Juli 2009 / 17:00 WIB


Reporter: Fitri Nur Arifenie |

JAKARTA. Setelah pelestarian Komodo, Departemen Kehutanan akan memperhatikan satwa Badak Jawa yang ada di Ujung Kulon karena satwa ini sudah berada di ambang kepunahan. Rencananya Dephut juga akan melakukan pemurnian genetik Badak Jawa. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Kehutanan, MS Kaban, Selasa (28/07).

Asal tahu saja, Badak Jawa disebut juga Badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus). Meski
namanya Badak Jawa, namun hidupnya tak hanya berkutat di Jawa saja. Sebaliknya, tersebar di seluruh Indonesia, sepanjang Asia Tenggara hingga India dan Tiongkok. Hanya saja, populasi Badak Jawa saat ini diperkirakan tinggal sekitar 50 ekor.

Bulan lalu, seperti dikutip dari kantor berita Antara, sejumlah peneliti, donatur dan LSM menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam penangkaran dan pengembangbiakan Badak Jawa yang bakal dimulai pada tahun 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×