kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah dilantik jadi kepala BRIN, ini yang akan dilakukan Laksana Tri Handoko


Rabu, 28 April 2021 / 19:25 WIB
Setelah dilantik jadi kepala BRIN, ini yang akan dilakukan Laksana Tri Handoko
Laksana Tri Handoko memberikan keterangan usai dilantik sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Istana Negara, Rabu (28/4/2021).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Joko Widodo telah melantik Laksana Tri Handoko sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rabu (28/4).

Laksana menyebut, BRIN menjadi sebuah badan yang bertanggung jawab untuk melakukan konsolidasi berbagai penelitian dan pengembangan (litbang) pemerintah. Menurutnya, konsolidasi ini pun akan dilakukan secepatnya sehingga ekosistem riset dan inovasi lebih baik.

"Tentu kami ditargetkan untuk bisa melakukan konsolidasi dalam waktu secepat-cepatnya sehingga kita bisa segera memasuki program baru untuk menciptakan ekosistem riset dan inovasi yang lebih baik bagi negara ini," ujar Laksana saat memberikan keterangan usai dilantik.

Dia melanjutkan, dengan langkah tersebut diharapkan BRIN tak hanya menjadi penghasil riset dan inovasi tetapi juga mampu menjadi fasilitator di kalangan di luar BRIN, termasuk dari perguruan tinggi dan industri.

Baca Juga: Jokowi melantik Menteri Investasi/Kepala BKPM, Mendikbudristek, dan Kepala BRIN

Dengan difasilitasi BRIN, perguruan tinggi dan industri pun diharapkan bisa mengembangkan kapasitas dan kompetensi yang dimiliki untuk melakukan riset dan inovasi, dengan begitu akan turut mendukung perekonomian Indonesia dalam jangka panjang.

Tak hanya melakukan konsolidasi dalam waktu cepat, BRIN juga ditargetkan untuk memberikan dampak ekonomi dari berbagai aktivitas riset dan inovasi dari berbagai litbang.

Dampak ekonomi ini diharapkan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dan secara bersamaan bisa memicu investasi baru yang masuk ke sektor iptek, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Laksana juga mengatakan akan bekerja sama dengan Kemendikbud-Ristek dan Kementerian Investasi untuk menarik investasi. "Karena kami juga ditargetkan untuk mampu mendapatkan investasi terkait dengan sektor iptek, karena sektor iptek khususnya yang berbasis biodiversitas dan sumber daya alam di Indonesia itu sebenarnya memiliki potensi yang selama ini belum tereksploitasi," kata Laksana.

Selanjutnya: Ini yang akan dilakukan Bahlil Lahadalia setelah dilantik jadi Menteri Investasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×