kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.470.000   6.000   0,24%
  • USD/IDR 16.718   14,00   0,08%
  • IDX 8.710   23,95   0,28%
  • KOMPAS100 1.196   1,91   0,16%
  • LQ45 856   1,87   0,22%
  • ISSI 312   1,57   0,51%
  • IDX30 438   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 507   1,47   0,29%
  • IDX80 134   0,39   0,29%
  • IDXV30 139   0,32   0,23%
  • IDXQ30 139   0,29   0,21%

Setelah APEC, tabungan perumahan rakyat difinalkan


Selasa, 24 September 2013 / 19:42 WIB
Setelah APEC, tabungan perumahan rakyat difinalkan
ILUSTRASI. Anggota Marinir AL menyuntikan vaksin ketiga (booster) kepada warga di Pasar Palmerah, Jakarta.


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengatakan, pemerintah bakal memfinalisasi pembahasan soal Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) usai perhelatan APEC, Oktober 2013.

"Setelah APEC kami melakukan penyelesaian antara DPR RI dalam rapat koordinasi," kata dia ditemui di sela-sela rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, di Gedung Parlemen, Senayan, di Jakarta, pada Selasa (23/9).

Sebagaimana diketahui pembahasan Tapera cukup alot lantaran bakal menyedot anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Dalam hal ini DPR mengusulkan pembiayaan Tapera dipotong dari gaji PNS dan non PNS sebesar 5%, di mana separuhnya ditanggung oleh pemberi kerja. Artinya, Tapera yang bakal dibeli oleh para abdi negara, akan dibiayai sebagian oleh APBN.

"Problemnya 2,5% dari pekerja untuk PNS mengakibatkan APBN nambah, karena harus nambah 2,5% untuk PNS, itu dikaji Menkeu." ujarnya.

Ditambah lagi, pemerintah harus menyediakan Rp 12 triliun, untuk modal kerja Rp 2 triliun dan investasi tanah Rp 10 triliun. Menurut Farid, permintaan DPR RI tersebut cukup krusial, sehingga harus dikoordinasikan dalam rapat. (Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×