Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milk Negara Erick Tohir memanggil mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah. Bertemu sekitar dua jam, keduanya membahas soal kinerja dan permasalahan korupsi di perusahaan negara (BUMN).
Chandra mengatakan, mereka hanya gobrol-ngobrol tentang BUMN. "Bagaimana memperkuat, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja BUMN," ujar Chandra, seperti dikutip dari kompas.com. Senin (18/11).
Baca Juga: Mulai dari Ahok, kursi petinggi Pertamina, PLN, dan MIND ID segera dirombak
Chandra menegaskan, dalam pembicaraan tersebut, tidak ada sektor spesifik yang dibahas. Namun, pembicaraan mengarah ke perbaikan masalah BUMN. "Termasuk saya ditanya soal pengalaman ketika menjabat Komisaris Utama PT PLN (Persero)," ujar Chandra.
Dari catatan KONTAN, Chandra pernah menjadi Komisaris Utama PT PLN pada 23 Desember 2014. Chandra juga pernah diminta menjadi Komisaris Bank BTN, namun dia menolaknya.
Chandra mengaku tak mengetahui rencana Menteri Erick akan menempatkannya sebagai direksi BUMN. "Enggak, enggak kita bicara umum umum aja," ungkapnya.
Tapi Chandra mengungkapkan jika Menteri BUMN Erick ingin agar BUMN tidak lagi dijadikan bahan bancakan. Untuk itu, perusahaan pelat merah harus mengedepankan integritas. "Jadi jangan sampai lah jangan sampai ada apa ya pejabat BUMN tersangkut kasus korupsi lagi," ujarnya.
Baca Juga: Kocok Ulang Direksi dan Komisaris BUMN Energi, Ahok Amankan Posisi premium
Yang jelas, Chandra tiba di Kementerian BUMN pukul 8.30 WIB dan dijemput oleh staf kementerian untuk naik ke ruang kerja Erick di lantai 19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News