kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setahun pandemi, pemerintah terus tingkatkan 3T dalam penanganan Covid-19


Selasa, 09 Maret 2021 / 17:03 WIB
Setahun pandemi, pemerintah terus tingkatkan 3T dalam penanganan Covid-19
ILUSTRASI. Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono. Tribunnews/Jeprima


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berkomitmen terus meningkatkan proses testing, tracing, dan treatment (3T) dalam penanganan pandemi covid-19.

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pandemi covid-19 selama satu tahun belakangan telah memberi banyak pelajaran bagi semua pihak. Baik secara sosial, ekonomi maupun secara kesehatan.

Dante mengaku, peningkatan kasus terjadi secara kumulatif dibarengi dengan peningkatan pemeriksaan di laboratorium yang menjadi aktif. Ia bilang, Pemerintah akan terus meningkatkan proses testing yang lebih masif.

Baca Juga: Wamenkes mengakui berat untuk tuntaskan vaksinasi Covid-19 dalam satu tahun

Dante mengatakan, laboratorium testing harus ditangani dengan baik karena setelah proses testing adalah proses tracing. Ia mengaku, proses tracing masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi pemerintah karena Indonesia belum mendapatkan rasio tracing yang direkomendasikan WHO yakni sekitar 1 sampai 30 tracing.

Ia menyebut, saat ini pemerintah tengah meningkatkan proses tracing yang lebih baik. Penguatan proses tracing ini dinilai akan meningkatkan positivity rate kasus yang akan meningkat. Sebab, tracing mencari kasus yang sebelumnya tidak mempunyai gejala, yang sebelumnya tidak datang ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan.

“Tetapi dengan melakukan ekspansi dengan proses tracing tersebut kita akan harapkan fatality rate nya turun,” ujar Dante dalam rapat koordinasi penanggulangan bencana BNPB, Selasa (9/3).

Dante mengatakan, tren penambahan kasus positif covid-19 biasanya mengalami kenaikan setelah adanya libur panjang. “Peningkatan pergerakan masyarakat akibat liburan tersebut akan memberikan kontribusi ternyata pada penularan, inilah yang menjadi masalah,” ujar Dante.

Dante menyebut, ada dua hal yang menjadi tantangan yang harus diselesaikan. Yakni tantangan di tingkat masyarakat dan tantangan di tingkat pemerintah.

Tantangan di tingkat masyarakat adalah masyarakat sudah mulai lelah hingga kepatuhan 3M di beberapa tempat menjadi kendur atau longgar. Sehingga masih terdapat masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker.

“Ini harus kita terus upayakan secara keseluruhan tidak semua menjadi tanggungjawab pemerintah, tetapi juga masyarakat yang mematuhi protokol kesehatan juga menjadi bagian untuk menekan kasus positif (covid-19) tersebut,” ucap dia.

Sedangkan tantangan di tingkat pemerintah adalah testing, tracing dan treatment (3T). Ia bilang, meningkatnya kasus salah satunya karena pemerataan laboratorium tes yang sudah semakin merata dan banyak.

“Sekarang tercatat kira – kira 637 laboratorium di seluruh Indonesia yang dapat melakukan konfirmasi positif kasus dengan PCR lab, tapi ini akan terus kita kembangkan dengan penambahan beberapa laboratorium sehingga coverage nya menjadi meningkat,” ucap Dante.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Kemenkes: Vaksin COVID-19 efektif terhadap mutasi virus COVID-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×