kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setahun memerintah, ini kebijakan Jokowi soal BBM


Selasa, 20 Oktober 2015 / 15:26 WIB
Setahun memerintah, ini kebijakan Jokowi soal BBM


Reporter: Mesti Sinaga | Editor: Mesti Sinaga

Hari ini genap setahun Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden. Banyak pihak melakukan evaluasi atas kinerja Jokowi selama setahun memerintah.

Ada yang memuji Jokowi, namun banyak pula yang tidak puas dengan kinerja Presiden yang memenangkan sekitar 53% dalam Pemilu Presiden 2014 lalu ini.

Anjloknya kurs rupiah yang sempat menembus Rp 14.800 per dollar AS, pelemahan ekonomi dan pemutusan hubungan kerja (PHK)  serta anjloknya daya beli masyarakat, menjadi sejumlah persoalan yang membuat banyak orang tak puas pada Jokowi.

Salah satu langkah Jokowi yang banyak dikritik adalah pemangkasan subsidi bahan bakar minyak (BBM).  Kebijakan ini telah membuat harga BBM subsidi meningkat, dan memukul daya beli masyarakat.

Namun, di hari ulang tahun pemerintahannya, hari ini (20/10/2015) Jokowi menjelaskan alasannya memangkas  subsidi BBM tersebut.

Dalam Paparan 1 Tahun Pemerintahan Joko Widodo – Yusuf Kalla yang dikirimkan ke KONTAN, Presiden menjelaskan bahwa subsidi BBM selama ini salah sasaran.

"Di sini ada ketidakadilan. Ada ketimpangan sosial yang harus diselesaikan," demikian kutipan dalam Paparan tersebut.

Berikut penjelasan selengkapnya dari Paparan tersebut:

Di tahun 2013, 20% orang terkaya menikmati 51% subsidi BBM. Sedangkan 20% orang termiskin hanya menikmati 7% subsidi BBM. Akibatnya, ruang fiskal kita terbatas:

• Tidak bisa bangun infrastruktur

• Tidak bisa bangun desa

• Tidak bisa meningkatkan kualitas pendidikan & kesehatan

• Tidak bisa mengentaskan kemiskinan

• Tidak bisa melakukan program-program produktif lainnya

Untuk itu, Jokowi-JK memangkas subsidi BBM. Mereka mengklaim, dana subsidi BBM tersebut kemudian dialokasikan untuk program produktif  bagi rakyat.

“Lebih dari 200 triliun rupiah subsidi BBM yang selama ini dibakar di jalan-jalan, dialihkan untuk program yang memakmurkan rakyat,” demikian kutipan dari Paparan tersebut.

Dana subsidi BBM tersebut dialokasikan untuk:

• Bangun waduk baru & irigasi

• Bangun tol laut & jaringan kereta api di luar Jawa

• Bagikan Kartu Indonesia Pintar

• Bagikan Kartu Indonesia Sehat

• Bagikan Kartu Keluarga Sejahtera

• Dan banyak lagi program-program yang produktif­­­­­­­­

Pertanyaannya, sejauh mana efektivitas pengalihan dana subsidi BBM tersebut? Apakah manfaat pemangkasan subsidi BBM tersebut mampu menutupi anjloknya daya beli?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×