Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Seiring lonjakan kasus Covid-19 yang terbilang cepat, Indonesia kekurangan Alat Pelindung Diri (APD). Terkait hal ini, Pemerintah mengaku langsung bertindak cepat.
"Sekurangnya 11 juta APD berhasil dihimpun dari belasan negara dan lembaga-lembaga non-pemerintah. Produksi APD dalam negeri digenjot. Sejumlah sekolah kejuruan, dan industri rumahan digandeng memenuhi kebutuhan. Hasilnya produksi APD saat ini mencapai 17 juta per bulan," papar Pemerintah.
Pemerintah juga agresif melacak jejak penyebaran kasus Covid-19. Menurut Laporan Tahunan 2020 Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, sebaran Covid-19 terus diburu melalui uji spesimen. Jumlah dan jangkauannya pun terus ditingkatkan. Menurut pemerintah, uji spesimen terus ditingkatkan dari hanya ratusan di bulan pertama, kini lebih dari 38 ribu spesimen diperiksa setiap hari.
Baca Juga: Setahun Jokowi-Ma'ruf Amin, sektor pariwisata babak belur akibat pandemi Covid-19
Selain itu, Pemerintah juga mendirikan rumah sakit darurat dua lantai yang cukup canggih di Pulau Galang hanya dalam kurun waktu kurang dari sebulan. Total ada 903 rumah sakit yang siap melayani pasien COVID-19, dengan 51.198 tempat tidur yang tersedia.
"Antisipasi ini terbukti ampuh. Tidak satupun pasien Covid-19 yang butuh perawatan intensif, terlantar dan tidak mendapat pelayanan," papar pemerintah.
Ragam insentif
Kelonggaran lain juga diberikan berupa pembebasan biaya listrik selama tiga bulan bagi 24 juta pelanggan listrik 450VA, dan diskon 50% untuk 7 juta pelanggan 900VA bersubsidi.
"Kelompok-kelompok masyarakat juga mendapat perhatian. Pemerintah siapkan anggaran Rp 26,5 miliar bagi pelaku budaya. Tak lupa, industri media sebagai partner pemerintah diberikan sejumlah insentif. Mulai dari pemotongan iuran BPJS hingga 99%, penghapusan pajak kertas, serta alokasi dana untuk kampanye sosialisasi penanggulangan Covid-19," demikian penjelasan pemerintah.
Selanjutnya: Ekonom: Di masa pandemi, kenaikan pengangguran tak bisa jadi ukuran kegagalan Jokowi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News