kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sepanjang 2022, Total Ekspor ke Negara Non Tradisional Makin Meningkat


Rabu, 18 Januari 2023 / 15:33 WIB
Sepanjang 2022, Total Ekspor ke Negara Non Tradisional Makin Meningkat
ILUSTRASI. Total nilai ekspor Indonesia ke negara non tradisional makin meningkat di tahun 2022. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, total nilai ekspor Indonesia ke negara non tradisional makin meningkat di tahun 2022.

Kepala BPS Margo Yuwono bahkan mengungkapkan, peningkatan nilai ekspor ke negara non tradisional cukup impresif. 

"Kalau dipelajari, pada tahun 2021 negara non tradisional menyumbang kurang dari US$ 1 juta. Namun, pada tahun 2022 ada peningkatan impresif," terang Margo, Senin (16/1). 

Margo merinci peningkatan ekspor ke beberapa negara non tradisional yang mencatat peningkatan secara impresif. 

Baca Juga: Hambatan Impor yang Perlu Diketahui para Pebisnis

Pertama, Bhutan. Pada sepanjang 2022, nilai ekspor ke Bhutan naik US$ 67,39 juta dibandingkan dari tahun sebelumnya. 

Komoditas yang diekspor ke negara tersebut antara lain mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) dan kendaraan serta bagiannya (HS 87). 

Kedua, Botswana. Di sepanjang 2022, nilai ekspor ke negara tersebut naik US$ 3,72 juta dibandingkan tahun sebelumnya. 

Komoditas yang dikirim oleh Indonesia antara lain kendaraan dan bagiannya (HS 87) juga mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 87). 

Ketiga, Chad. Total nilai ekspor ke negara ini di sepanjang tahun lalu naik US$ 1,4 juta, dibandingkan tahun sebelumnya. 

Komoditas utama yang dikirim ke Chad adalah produk farmasi (HS 30) serta kelompok kendaraan dan bagiannya (HS 87). 

Kenaikan juga nampak pada ekspor ke aruba sebesar US$ 1,12 juta dan ekspor ke Kepulauan Virgin juga meningkat US$ 0,82 juta. 

Margo berharap, perluasan ekspor ini terus berlanjut, sehingga bisa meningkatkan produksi dalam negeri dan juga memperkuat nilai ekspor. 

Muaranya, ini akan memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia mengingat pertumbuhan ekspor juga memegang peranan pada produk domestik bruto (PDB). 

Baca Juga: Inflasi Landai dan Rupiah Menguat, BI Berpeluang Tahan Suku Bunga Acuan di Awal 2023

"Kita perlu memperluas negara tujuan ekspor agar tidak terpaku pada pasar tradisional," tandas Margo. 

Asal tahu saja, negara tradisional tujuan ekspor Indonesia adalah China, Amerika Serikat (AS), dan India. 

Di sepanjang 2022, ekspor ke China tercatat US$ 63,55 miliar atau memegang pangsa 23,03% dari total ekspor. 

Sedangkan ekspor ke AS tercatat US$ 28,20 milair dengan pangsa 10,22% dan ekspor ke India tercatat US$ 23,30 milair dengan pangsa 8,44% terhadap total ekspor di 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×