kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inflasi Landai dan Rupiah Menguat, BI Berpeluang Tahan Suku Bunga Acuan di Awal 2023


Selasa, 17 Januari 2023 / 18:51 WIB
Inflasi Landai dan Rupiah Menguat, BI Berpeluang Tahan Suku Bunga Acuan di Awal 2023
ILUSTRASI. BI diperkirakan menahan suku bunga acuan di level 5,5% dalam Rapat Dewan Gubernur BI awal tahun 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) diperkirakan menahan suku bunga acuan di level 5,5% dalam Rapat Dewan Gubernur BI awal tahun 2023. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, penahanan suku bunga acuan BI ini seiring dengan perkembangan inflasi pada akhir tahun 2022 yang lebih rendah dari perkiraan. 

"Dan inflasi inti pun terkendali di kisaran 3,4% secara tahunan," terang Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (17/1). 

Baca Juga: Langkah Antisipasi, BI Diperkirakan Kerek Suku Bunga Acuan 25 bps pada Awal 2023

Selain terkendalinya inflasi, indeks dolar Amerika Serikat (AS) juga cenderung menurun. Ini mendorong penguatan nilai tukar rupiah.

Selain karena indeks dolar AS yang menurun, rencana revisi kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) dan operasi moneter valuta asing BI diperkirakan akan mendorong keseimbangan suplai valas dalam negeri. 

Potensi surplus neraca transaksi berjalan di 2023 juga diperkirakan menjaga fundamental nilai tukar rupiah. 

Meski memang inflasi terkendali dan otot rupiah menguat, Josua melihat BI masih memiliki ruang untuk mengerek suku bunga acuan sekitar 50 bps hingga 75 bps hingga akhir tahun 2023. 

Ini sebagai langkah antisipasi, bila ada sentimen negatif di pasar keuangan global meningkat ke depannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×