kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Sepakat koalisi, apa yang diminta Nasdem ke PDIP?


Kamis, 01 Mei 2014 / 19:20 WIB
Sepakat koalisi, apa yang diminta Nasdem ke PDIP?
ILUSTRASI. Aktivitas PT Tunas Ridean Tbk (TURI) masih dihentikan sementara oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tanggal 27 Mei 2022./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/07/12/2022.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Partai Nasdem telah memastikan akan berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Pemilihan Presiden 2014 dengan mengusung Joko Widodo sebagai bakal calon presiden. Meski menyatakan memiliki semangat yang sama dengan PDI-P, Nasdem tetap menegosiasikan sejumlah hal yang harus dilaksanakan oleh partai berlambang banteng tersebut.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan, partainya meminta komitmen PDI-P untuk menjalankan agenda geopolitik regional dan internasional jika nanti menang di pilpres dan menjadi penguasa.

Selain itu, Nasdem juga meminta PDI-P bersungguh-sungguh membangun ekonomi nasional yang kuat dan sepenuh hati memberangus praktik korupsi di Indonesia.

"Itulah politik gagasan yang kami sampaikan ke PDI-P," kata Willy, dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Kamis (1/5/2014).

Selain hal-hal di atas, kata Willy, tak ada syarat apa pun yang diajukan Nasdem, termasuk mengenai permintaan mengisi posisi bakal cawapres atau posisi menteri di kabinet.

Willy mengatakan, Nasdem dan PDI-P ingin membuat poros politik yang mencerahkan dan jauh dari sekadar bagi-bagi kekuasaan. Mengenai figur bakal cawapres Jokowi, kata Willy, partainya terus diajak berdiskusi oleh PDI-P. Ia tak dapat memastikan siapa yang nantinya akan dipilih sebagai pendamping Jokowi. Yang pasti, kata dia, figur itu harus memiliki elektabilitas tinggi, jujur, punya kesamaan visi, cerdas, dan berpengalaman di pemerintahan.

"Pokoknya itu salah satu yang diusulkan pernah datang ke Gondangdia (Kantor DPP Nasdem)," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah nama disebut-sebut berpeluang besar menjadi bakal wapres Jokowi, di antaranya mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Ryamizard Ryacudu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dari ketiga nama tersebut, hanya Ryamizard yang belum pernah berkomunikasi secara formal dengan Partai Nasdem. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×