kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.742.000   28.000   1,63%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Semua BUMN Akan Masuk Danantara, CELIOS Ingatkan Ini


Jumat, 14 Maret 2025 / 07:54 WIB
Semua BUMN Akan Masuk Danantara, CELIOS Ingatkan Ini
ILUSTRASI. Gedung kantor Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara di kawasan Cikini, Jakarta (24/2/2025). Foto KONTAN/Adrianus Octaviano. Seluruh anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditargetkan masuk dalam BPI Danantara, CELIOS ingatkan hal ini. ?


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seluruh anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditargetkan masuk dalam Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Hal itu ditegaskan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir  saat dikonfirmasi terkait perkembangan transisi peralihan aset BUMN ke Danantara, di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (12/3). 

"Karena konsolidasi US$ 900 billion (miliar) itu yang mau kita capai kedepan," katanya. 

Merespon hal ini, Direktur Center of Economic dan Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira menilai kebijakan Danantara untuk kelola seluruh aset perusaan plat merah kurang tepat. 

Menurutnya, sesuai dengan rencana awal Danantara sebaiknya mengelola BUMN dengan kinerja baik dengan kontribusi deviden yang paling besar. 

"Kerena tujuan awal adanya Danantara adalah mengelola deviden dari BUMN agar semakin lama devidennya di investasikan semakin besar," kata Bhima pada Kontan.co.id, Kamis (13/3). 

Baca Juga: Menyisir BUMN yang Siap Masuk ke Danantara

Bhima mengingatkan tidak semua perusahaan anak BUMN memiliki kondisi keuangan yang sehat. Beberapa diantaranya masih dalam kondisi "sakit". 

Menurutnya, jika BUMN sakit ini turut masuk ke dalam Danantara justru akan berdampak kurang baik dalam pengelolaan aset mendatang. 

"Tidak bisa semuanya digabung karena akan tercampur aset dalam kondisi produktif, non produktif, aset yang akan menghilangkan return keuntungan dan justru akan menjadi beban keuangan," pungkasnya. 

Bhima khawatir jika perusahaan BUMN masuk Danantara sepenuhnya juga akan mengurungkan minat pemodal masuk ke Danantara. 

"Apalagi investor yang mau join venture, karna pasti akan melihat profil resiko Danantara," ujarnya. 

Sebelumya, Menteri BUMN Erick Thohir menekankan semua BUMN akan berada  di bawah Danantara, bukan hanya 7 BUMN dengan dividen tertinggi. 

Erick juga menegaskan meskipun akhirnya semua BUMN ada di bawah Danantara, keputusan penggabungan dan penutupan BUMN masih berada di tangan Kementerian BUMN sendiri.

"Hak untuk merger, menutup, semua di BUMN tentu. Tapi kajiannya nanti Danantara akan bekerja sama. Karena ini kan sudah mulai dipisahkan antara kebijakan dan operasional," tutupnya. 

Baca Juga: Semua Masuk Danantara, Erick Thohir Beri Update Penyelamatan BUMN Sakit

Selanjutnya: Gerhana Bulan Total 14 Maret 2025 Dapat Diamati di Indonesia? Ini Penjelasan BMKG

Menarik Dibaca: 4 Jenis Makanan untuk Mengurangi Stres Paling Ampuh, Ada Cokelat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×