kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sempat Ada Omicron, Ekonom Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Sulit Capai 5%


Minggu, 08 Mei 2022 / 10:30 WIB
Sempat Ada Omicron, Ekonom Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Sulit Capai 5%


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2022 diperkirakan tak akan mencapai 5% yoy pada tahun 2022. Menurut hitungan Bank Mandiri, pertumbuhan ekonomi tiga bulan pertama tahun ini akan tumbuh di kisaran 4,95% yoy. 

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun ini memang sedikit terpengaruh oleh adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akibat meningkatnya kasus harian Covid-19 varian Omicorn. 

Namun, selebihnya, pertumbuhan ekonomi nampak membaik. “Seiring dengan pulihnya permintaan domestik, didukung meningkatnya mobilitas masyarakat karena tetap ada pelonggaran PPKM, serta perluasan vaksinasi,” tutur Faisal kepada Kontan.co.id, Jumat (6/5). 

Selain itu, kinerja pertumbuhan yang apik didorong oleh ekspansi industri pengolahan pada tiga bulan pertama tahun ini. Pun permintaan eksternal juga tetap solid, sehingga. mendukung kinerja ekspor. 

Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga Meningkat, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Bisa Tembus 5%

Bila menilik sumber pertumbuhan yang utama, Faisal melihat ini lebih banyak berasal dari faktor domestik, yaitu konsumsi rumah tangga. Ia memperkirakan, konsumsi rumah tangga bisa tumbuh di kisaran 4,7% yoy hingga 5,0% yoy, atau lebih tinggi dari 3,55% yoy pada kuartal IV-2021. 

“Ini didukung oleh kepercayaan konsumen yang tetap optimistis dan penjualan ritel yang terus tumbuh,” ungkap Faisal. 

Sedangkan konsumsi pemerintah diperkirakan akan turun 2,0% yoy, setelah pada kuartal IV-2021 tumbuh tinggi 5,25% yoy. Ini sejalan dengan agenda konsolidasi fiskal karnea mulai ada tanda-tanda percepatan pemulihan ekonomi serta pengurangan stimulus untuk dukungan sosial dan kesehatan. 

Dari sisi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi diperkirakan tumbuh di kisaran 5,2% yoy hingga 5,5% yoy, atau lebih tinggi dari 4,49% yoy pada kuartal sebelumnya. Data konsumsi semen dan impor barang modal menunjukkan perbaikan sehingga mendukung kinerja komponen ini. 

Baca Juga: Meski Sempat Ada Omicron, DRI Yakin Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Bisa Tembus 5%

Permintaan eksternal dilihat tetap solid. Ekspor diperkirakan masih akan tumbuh dua digit, meski kinerja impor juga nampak meningkat seiring dengan membaiknya kinerja investasi. 

Ke depan, Faisal memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus berdaya. Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi diyakini akan tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan pada tahun sebelumnya. 




TERBARU

[X]
×