Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
“Keyakinan ini karena konsumsi rumah tangga akan menguat, seiring dengan pelonggaran PPKM dan meningkatnya mobilitas publik. Peningkatan konsumsi ini kemudian akan mendorong kegiatan produksi dan investasi. Ekspor juga terdukung oleh kenaikan harga komoditas,” kata Faisal.
Selain itu, dari sisi kebijakan, kebijakan fiskal diperkirakan tetap antisipatif, responsif, dan fleksibel. Pun dari sisi kebijakan moneter akan diarahkan pro stabilitas dan kebijakan makroprudensial akan pro pertumbuhan sehingga bisa terus menopang pemulihan ekonomi.
Secara keseluruhan, Faisal memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 akan tumbuh di kisaran 5,17% yoy, atau lebih. tinggi dari pertumbuhan pada tahun 2021 yang sebesar 3,69% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News