kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.477   -30,00   -0,18%
  • IDX 7.709   80,81   1,06%
  • KOMPAS100 1.078   12,06   1,13%
  • LQ45 781   10,92   1,42%
  • ISSI 265   1,54   0,58%
  • IDX30 405   5,28   1,32%
  • IDXHIDIV20 472   4,89   1,05%
  • IDX80 119   1,28   1,09%
  • IDXV30 130   -0,31   -0,24%
  • IDXQ30 131   1,55   1,20%

Seluruh komponen pertumbuhan ekonomi turun


Selasa, 05 Mei 2015 / 11:48 WIB
Seluruh komponen pertumbuhan ekonomi turun
ILUSTRASI. Penyebab Usus Buntu yang Perlu Dihindari dan Gejala Sakit Usus Buntu.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi triwulan pertama 2015 tercatat 4,71%. Laju pertumbuhan ini lebih rendah dibanding pertumbuhan triwulan pertama tahun lalu yang sebesar 5,14%.

Melihat pada sisi komponen pengeluran PDB, seluruh komponen mengalami penurunan pertumbuhan. Pertama, konsumsi rumah tangga. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga tahun ini 5,01%.

Pada tahun lalu laju konsumsi rumah tangga mencapai 5,35%. Kedua, pengeluaran konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (LNPRT) drop hingga 8,25%. "Tahun lalu meningkat 23,66% karena ada pemilu," ujar Suryamin dalam konferensi persnya di Jakarta, Selasa (5/5).

Ketiga, konsumsi pemerintah. Pengeluaran konsumsi pemerintah hanya tumbuh 2,21%. Periode triwulan pertama 2014 konsumsi pemerintah tercatat tumbuh 6,12%. Menurut Suryamin, penyerapan anggaran yang agak terlambat karena adanya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015.

Keempat, laju investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB). Triwulan I 2014 laju investasi tumbuh 4,66%. Tahun ini sedikit melambat ke level 4,36%.

Kelima, ekspor. Laju ekspor terkontraksi hingga 0,53% di mana tiga bulan pertama tahun lalu ekspor bisa tumbuh 3,16%. Keenam, impor. Impor menurun hingga 2,2%. Tahun 2014 pada periode tiga bulan pertama impor meningkat 5,04%.

Adapun Suryamin menjelaskan ada tiga hal yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi triwulan pertama. Pertama, negara untuk partner ekspor impor yang cukup dominan di antaranya China yang pertumbuhannya turun dari 7,4% ke 7,0%. Padahal ekspornya mempunyai andil 9%-10%.

Singapura juga ekonominya turun dari 4,9% menjadi 2,1%. Kedua, harga minyak yang masih melemah. Ketiga, ekspor impor yang turun pada triwulan pertama dibanding triwulan pertama tahun lalu. Menurutnya, trend pertumbuhan ekonomi triwulan pertama dari tahun 2011-2015 terjadi dalam trend yang landai atau agak menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×