kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selama pandemi, jumlah orang kaya dan sangat kaya Indonesia malah meningkat


Senin, 12 Juli 2021 / 18:49 WIB
Selama pandemi, jumlah orang kaya dan sangat kaya Indonesia malah meningkat
ILUSTRASI. Faisal Batubara atau lebih dikenal sebagai Faisal Basri adalah ekonom dan politikus asal Indonesia.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19, penduduk kaya dan super kaya di Indonesia tercatat meningkat.  Melansir data dari lembaga keuangan Credit Suisse, ini terlihat dari jumlah penduduk dengan kekayaan bersih US$ 1 juta atau lebih yang tercatat sebanyak 171.740 orang pada tahun 2020. 

Jumlah ini meningkat 61,69% year on year (yoy) dari jumlah pada tahun 2019 yang sebanyak 106.215 orang. Pun meningkat dari jumlah pada tahun 2014 yang hanya 98.487. 

Lembaga tersebut juga mencatat, jumlah orang Indonesia sangat kaya atau dengan kekayaan tercatat lebih dari US$ 100 juta pada tahun 2020 sebanyak 417 orang atau meningkat 22,29% yoy dari jumlah pada tahun 2019. 

“Kami melakukan perhitungan dengan pendekatan berbasis regresi untuk 144 negara di dunia. Regresi terpisah dijalankan untuk meneliti aset keuangan serta aset dan kewajiban non-keuangan,” ujar lembaga tersebut dalam laporannya, seperti dikutip Senin (12/7). 

Baca Juga: Pesatnya bisnis teknologi digital menelurkan sejumlah miliarder baru di Indonesia

Untuk Indonesia sendiri, lembaga tersebut menggunakan sistem survei, daripada data HBS. Karena bila tidak menggunakan survei, maka seringkali data kekayaan yang muncul malah jauh lebih rendah. Selain itu, lembaga tersebut juga membuat tiruan untuk menangkap data per wilayah. 

Tak hanya itu, lembaga tersebut juga membuat perhitungan untuk mengukur guncangan perekonomian terhadap Indonesia, seperti krisis keuangan global atau tren lain yang bisa mengguncang perekonomian dan sistem keuangan. 

Ekonom senior INDEF Faisal Basri turut menanggapi akan hal ini. Menurutnya, ini adalah suatu yang kontras, apalagi pandemi Covid-19 mengakibatkan perekonomian gonjang-ganjing dan jatuh ke dalam jurang resesi. 

“Pandemi ini mengakibatkan perekonomian Indonesia merosot (kontraksi). Namun, jumlah orang dewasa dengan kekayaan di atas US$ 1 juta juga naik tajam sebesar 61,7%,” ujar Faisal dalam laman Twitter pribadinya, @FaisalBasri seperti dikutip Senin (12/7). 

Baca Juga: Mengulik prospek miliarder baru yang tumbuh dari bisnis start up digital

Selain itu, ekonom Awalil Rizky juga memaparkan analisis serupa di laman Twitter pribadinya. Ia menyebut, memang data tersebut harus juga dibandingkan dengan data pengeluaran penduduk yang dikeluarkan oleh pemerintah. 

Namun, ini juga tak menutup kemungkinan bahwa ada indikasi kelompok penduduk kaya dan sangat kaya justru bertambah kekayaannya selama pandemi berlangsung. 

Hal ini bahkan bisa menjadi salah satu pertimbangan otoritas dalam mengambil kebijakan. Misalnya, terkait dengan pembahasan tentang perpajakan.

Selanjutnya: Bank Aladin gandeng Alfamart untuk tingkatkan layanan bagi konsumen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×