kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Sejumlah ekonom prediksi neraca transaksi berjalan kuartal III surplus


Senin, 18 Oktober 2021 / 09:32 WIB
Sejumlah ekonom prediksi neraca transaksi berjalan kuartal III surplus
ILUSTRASI. Seorang pekerja menyaksikan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (24/8/2021).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Selama tiga bulan berturut-turut neraca perdagangan mencatatkan surplus jumbo. Hal ini akan berdampak positif terhadap transaksi berjalan alias current account Indonesia. Bahkan, transaksi berjalan diperkirakan berbalik surplus setelah selama ini langganan mencatat defisit.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan bulan September sebesar US$ 4,37 miliar, setelah surplus pada bulan Juli dan Agustus masing-masing sebesar US$ 4,12 miliar dan US$ 4,75 miliar.

Dengan demikian, surplus neraca perdagangan pada kuartal III 2021 mencapai US$ 13,24 miliar. Angka ini jauh lebih besar ketimbang surplus neraca perdagangan kuartal I dan II yang sebesar US$ 5,52 miliar dan US$ 6,31 miliar.

Karena itulah Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan, neraca transaksi berjalan kuartal III-2021 surplus sebesar 1% terhadap produk domestik bruto (PDB). "Ini tak lepas dari perkembangan perdagangan pada periode tersebut," kata Faisal, Jumat (15/10) lalu.

Baca Juga: Ekonom Bank Permata perkirakan neraca transaksi berjalan kuartal III 2021 surplus

Asal tahu saja, transaksi berjalan juga pernah mencatatkan surplus pada kuartal III-2020 sebesar US$ 9,1 miliar atau 0,39% terhadap PDB dan kuartal IV 2020 surplus US$ 9,8 miliar atau 0,32% terhadap PDB.

Faisal memperkirakan tren tingginya harga komoditas akan membuat ekspor Indonesia meningkat dalam beberapa waktu ke depan sehingga mendukung neraca transaksi berjalan.

Dalam proyeksi Faisal, neraca transaksi berjalan di sepanjang 2021 akan mengalami defisit kecil di kisaran 0,2% PDB, atau lebih kecil dari prediksi defisit transaksi berjalan sebelumnya yang sebesar 1,6% PDB. Tak menutup kemungkinan apabila harga komoditas ekspor Indonesia terus melambung, maka neraca transaksi berjalan Indonesia tahun ini mencetak surplus kecil di kisaran 0,1% PDB.

Kepala Ekonom BCA David Sumual meramal surplus transaksi berjalan pada kuartal ketiga tahun ini sebesar 0,5% PDB, sejalan dengan surplus neraca perdagangan selama 17 bulan berturut-turut.

Bahkan, transaksi berjalan di sepanjang tahun 2021 berpeluang mencetak surplus tipis sebesar 0,1% PDB. Hal ini didukung oleh harga komoditas yang masih tinggi dan akan bertahan hingga akhir tahun.

Baca Juga: Investor asing di SBN belum tumbuh seperti di pasar saham

Apalagi banyak negara yang mengalami krisis energi. Ini peluang besar bagi ekspor Indonesia, dan dengan demikian, surplus neraca perdagangan berpotensi tetap bertahan surplus.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×